Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan reasuransi menargetkan pertumbuhan pendapatan premi di atas proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2025.
Adapun OJK menyatakan berdasarkan laporan rencana bisnis perusahaan reasuransi, pendapatan premi reasuransi diproyeksikan tumbuh mencapai 7,17% secara Year on Year (YoY) pada 2025.
Mengenai hal itu, PT Reasuransi Maipark Indonesia menjadi salah satu perusahaan reasuransi yang menargetkan pertumbuhan premi di atas proyeksi OJK.
Baca Juga: Begini Upaya Tugu Reasuransi Penuhi Kewajiban Ekuitas Minimum untuk 2028
Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung mengatakan, perusahaan menargetkan pendapatan premi tumbuh dobel digit pada tahun ini.
Untuk meraih pertumbuhan dobel digit pada 2025, Kocu bilang Maipark akan menerapkan sejumlah strategi.
Salah satu strateginya, yakni Maipark akan fokus memperkuat hubungan dengan mitra bisnis dan klien untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas, serta berfokus mengembangkan produk reasuransi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Ditambah meningkatkan efisiensi operasional melalui digitalisasi dan penggunaan teknologi terkini," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (18/3).
Baca Juga: Industri Reasuransi Diproyeksikan Tumbuh 7,17% pada 2025, Maipark Optimistis
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di situs resmi perusahaan, Maipark mencatatkan pendapatan premi pada 2024 sebesar Rp 222,77 miliar. Nilai itu meningkat sebesar 11,7%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 199,43 miliar.
Senada dengan Maipark, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menargetkan pertumbuhan pendapatan premi di atas proyeksi OJK.
Direktur Operasional Tugure Erwin Basri mengatakan Tugu Reasuransi Indonesia menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3,6 triliun pada 2025.
"Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 13% pada tahun ini, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,3 triliun," ungkapnya saat media gathering di kantor Tugure, Jakarta Pusat, Selasa (18/3).
Lebih lanjut, Erwin optimistis Tugure bisa mencapat target tersebut didorong oleh upaya perubahan dan pembenahan portfolio yang telah dilakukan perusahaan sejauh ini.
Baca Juga: Tugu Reasuransi Targetkan Pendapatan Premi Rp 3,6 Triliun pada 2025
Untuk mencapai target tersebut, Erwin menerangkan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Dia bilang salah satu strateginya, yakni menggarap potensi pasar yang belum tersentuh secara optimal.
"Salah satunya asuransi kesehatan. Porsi pendapatan premi dari sektor kesehatan 3% dari yang sebelumnya 9%. Jadi, kami sudah belajar dari pandemi Covid-19, bahwa perusahaan harus membatasi produk yang mana saja," tuturnya.
Erwin menambahkan Tugure akan mencoba untuk masuk ke sektor asuransi kesehatan kembali dan bahkan optimistis bisa memperbesar porsi pendapatan premi dari sektor tersebut. Dia menyampaikan alasan Tugure akan menargetkan ekspansi target di sektor asuransi kesehatan karena sektor tersebut masih besar pangsa pasarnya.
"Meskipun demikian, tak bisa dipungkiri ada berbagai tantangan di sektor tersebut, tetapi Tugure akan tetap mencoba masuk ke sana. Tentunya akan lebih selektif memilih produk dan pasar yang memang sesuai," tuturnya.
Baca Juga: Premi Asuransi dan Reasuransi Syariah Naik 50,39% per Januari 2025
Erwin bilang, selain asuransi kesehatan, Tugure juga akan berfokus untuk mengembangkan bisnis di sektor properti.
Untuk mengoptimalkan capaian premi pada 2025, dia menyebut Tugure juga akan mencoba memperkuat sinergi dengan ekosistem Tugu untuk bisa mengambil peluang yang ada di pasar.
"Dengan strategi yang disusun kami, Tugure siap menghadapi tantangan pasar dan memperkuat posisi di industri," kata Erwin.
Selanjutnya: Rekor, Harga Emas Antam Melonjak Rp 14.000 Jadi Rp 1.759.000 Per Gram Hari Ini (19/3)
Menarik Dibaca: 20+ Desain Greeting Card Ramadan Untuk Hampers Idul Fitri Bahasa Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News