kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sekuritas dongkrak nasabah ritel


Kamis, 08 Januari 2015 / 10:05 WIB
Sekuritas dongkrak nasabah ritel
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, Jumat (4/2/2022). Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Semakin banyak orang Indonesia yang melek investasi di pasar modal. Peluang ini yang coba digarap perusahaan sekuritas dengan mendongkrak transaksi online trading di tahun ini.

Salah satu strategi sekuritas agar transaksi online trading semakin semarak adalah dengan memperbanyak nasabah ritel. Ambil contoh, PT Bahana Securities. Wiwit Gunsawan, Direktur Operasional Bahana menargetkan pertumbuhan nasabah ritel Bahana pada tahun ini mencapai hampir dua kali lipat ketimbang tahun 2014.

Di akhir 2014, jumlah nasabah ritel Bahana baru mencapai 11.000 orang. Nah, pada tahun ini, Bahana mengincar target nasabah ritel melonjak menjadi 20.000 orang. "Caranya adalah pendekatan secara business to business," ujar Wiwit yang enggan menjelaskan secara rinci tentang strategi tersebut.

Dengan pertumbuhan nasabah ritel lebih dari 80%, Bahana juga mengharapkan transaksi online trading akan tumbuh dua kali lipat. Namun, lagi-lagi, Wiwit enggan mengungkap nilai transaksi maupun keuntungan yang diperoleh oleh Bahana dari online trading. "Bahana pastinya ingin mengembangkan diri menjadi salah satu pasar yang terkemuka," jelas Wiwit.

Selain Bahana, pemain lainnya seperti PT Panin Sekuritas Tbk juga akan mengerek kontribusi pendapatan online trading terhadap perusahaan. Prama Nugraha, Sekretaris Perusahaan PT Panin Sekuritas Tbk mengatakan, kontribusi online trading terhadap pendapatan Panin Sekuritas mencapai 25% di tahun lalu.

Sebagai gambaran, hingga kuartal ketiga 2014, pendapatan Panin mencapai Rp 489,5 miliar. Artinya, pendapatan dari online trading bisa mencapai sekitar Rp 122,4 miliar.

Pada tahun ini, Panin mengharapkan kontribusi pendapatan online trading bisa lebih tinggi. "Tidak bisa bilang berapa, kami akan menaikkan lagi," ujar Prama. Saat ini, porsi nasabah ritel Panin mencapai 50% hingga 60% termasuk yang bertransaksi lewat online trading.

Di tahun 2015, Panin mengharapkan jumlah nasabah ritel aktif bertambah 1.500 orang dari tahun lalu menjadi 9.000 orang.

Memperbaiki kualitas

Marciano Herman, Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas mengamini bahwa tren online trading terus meningkat saban tahunnya. Selain lebih mudah, online trading juga lebih murah ketimbang berdagang secara konvensional. Makanya, Danareksa juga termasuk salah satu sekuritas yang mengembangkan lini bisnis online trading.

Namun, Marciano mengaku tak punya strategi khusus supaya transaksi online trading meningkat. Danareksa akan fokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan sumber daya manusia (SDM). "Tidak menargetkan penambahan jumlah nasabah. Kami memperbaiki kualitas saja. Dengan sendirinya nasabah akan masuk," kata dia.

Saat ini, Danareksa Sekuritas memiliki sekitar 20.000 nasabah hingga 30.000 nasabah aktif. Sebanyak 20%-30% menggunakan internet untuk bertransaksi. Danareksa memiliki 17 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Makassar, Bali hingga Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×