Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat jumlah kredit yang dilakukan restrukturisasi sebesar Rp 42,1 triliun. Mayoritas 34% berasal dari segmen kredit kecil komersial, sedangkan 27% dari korproasi swasta.
Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko BRI bilang restrukturisasi berasal dari beberapa segmen. "Beberapa segmen yang dilakukan restrukturisasi kredit ini adalah properti," kata Donsuwan kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Harapan BRI pada semester II-2018 ini seiring penjualan properti membaik, maka restrukturisasi properti bisa mengalami penurunan. Menurut Donsuwan, segmen menengah adalah salah satu yang paling tinggi direstrukturisasi.
Restrukturisasi kredit menengah tinggi karena segmen ini relatif tidak mengalami pertumbuhan. Apalagi segmen ini terjepit antara korproasi dan ritel.
Sehingga industri ini sulit bersaing dengan korporasi besar. Tahun ini BRI masih akan hati-hati dengan risiko kredit komersial. Salah satu yang mempengaruhi risiko kredit menengah tinggi karena masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualtas di segmen kredit ini.
Untuk menangani non performing loan (NPL) di segmen ini, BRI agresif melakukan lelang. Hal ini untuk mencapai target recovery rate NPL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News