Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sepanjang Januari hingga September lalu, aset industri asuransi nasional naik sebesar 27% menjadi Rp 214,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aset industri asuransi jiwa masih mendominasi ketimbang yang lainnya.
Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, hingga September 2010, aset industri asuransi jiwa mencapai Rp 170,19 triliun atau naik 15,24% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 147,68 triliun. Sementara, aset industri asuransi kerugian naik 14,19% dari Rp 44,74 triliun menjadi Rp 39,18 triliun.
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata menjelaskan, pertumbuhan aset industri asuransi nasional ini ditopang oleh peningkatan bisnis yang dicerminkan dari kenaikan perolehan premi bruto di sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Hingga September 2010, industri asuransi nasional berhasil membukukan penerimaan premi bruto sebesar Rp 74,7 triliun. "Pencapaian itu menunjukkan pertumbuhan 17,38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp 63,64 triliun," katanya kepada KONTAN pada akhir pekan lalu.
Dengan kontribusi premi asuransi jiwa sebesar Rp 53,34 triliun atau tumbuh 22,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 43,69 triliun. Sedangkan, kontribusi premi asuransi kerugian tercatat mencapai Rp 21,36 triliun atau naik tipis 7,89% dibandingkan periode yang sama 2009 lalu, yakni Rp 19,52 triliun.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak mengatakan, peluang pasar asuransi kerugian masih bisa berkembang lagi. Hal ini karena berbagai indikator makro, khususnya pertumbuhan ekonomi yang dipatok 6,3% di tahun ini, termasuk pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut, serta jumlah penduduk yang besar.
"Berdasarkan indikator yang ada, kami kira, peluang masih terbuka lebar bagi pelaku industri asuransi untuk mengembangkan usahanya. Walaupun, terdapat sejumlah tantangan, seperti permodalan, persaingan harga pasar, dan sertifikasi tenaga agen pemasaran," ujarnya.
Oleh karena itu, Kornelius optimistis, industri asuransi kerugian bakal tetap meraih pertumbuhan positif di 2011 mendatang. Bahkan, dia memprediksi, pertumbuhannya akan berada di kisaran 10%-15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News