Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Niat Kementerian Badan Usaha Milik Usaha (BUMN) menyelamatkan gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai tampak terang. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan skema penyelamatan perusahaan asuransi yang tengah kesulitan itu.
Arya menyebut upaya penyelamatan ini akan melibatkan berbagai BUMN lainnya. Setidaknya ada dua langkah yang bisa memberikan suntikan modal bagi Jiwasraya.
Baca Juga: Buntut kasus Jiwasraya, pengamat: Minat nasabah bergeser ke asuransi swasta
Selain dengan menarik investor untuk anak perusahaan yakni Jiwasraya Putra, Kementerian BUMN akan mempercepat holding asuransi BUMN.
“Untuk menanggulanginya maka membuat Asuransi Jiwasraya Putra, ini kan kerjasama dengan BUMN lainnya. Sehingga asuransi (Jiwasraya Putera) ini layak untuk dibeli. Karena pesertanya didukung BUMN sehingga ada dana masuk. Lalu juga holding asuransi dengan ini juga ada tambahan dana masuk,” ujar Arya di Jakarta pada Kamis (19/12).
Arya berharap investor baru masuk ke Jiwasraya Putra pada semester 1-2020. Ia bilang setidaknya ada lima investor yang berminat baik dari dalam maupun luar negeri. Lanjut Arya, bila digabung dana investor tersebut mencapai Rp 9 triliun.
Baca Juga: Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia
Iya juga mengharapkan holding asuransi BUMN juga rampung pada semester 1-2020. Ia memprediksi dengan holding ini maka akan ada dana tambahan untuk Jiwasraya senilai Rp 7 triliun.
Selain itu, Kementerian BUMN juga akan melakukan restrukturisasi hutang-hutang Jiwasraya yang tertunda. Nantinya, Jiwasraya akan memilih utang mana yang jatuh tempo dalam waktu cepat dan yang jauh.
Ia berharap dengan restrukturisasi ini klaim nasabah ritel dari Jiwasraya bisa teratasi. Sementara prioritasnya adalah bagi para pemegang polis Jiwasraya dari kaum pensiunan.
Baca Juga: AJB Bumiputera segera jual aset properti untuk bayar kewajiban
Terkait hutang klaim yang harus dibayar oleh Jiwasraya, Arya enggan berkomentar. Lantaran berada di ranah manajemen Jiwasraya.
Begitupun terkait kemungkinan manajemen lama Jiwasraya sudah berada di luar negeri, Arya meminta konfirmasi ke Kejaksaan Agung yang tengah melakukan penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News