Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Industri asuransi syariah yakin bisa membukukan pertumbuhan premi alias kontribusi cukup kencang hingga semester I tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah karena penetrasi pasar yang makin luas.
Sekretaris Dewan Penasehat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) M Syakir Sula memprediksikan, hingga akhir semester I tahun ini, pertumbuhan kontribusi pelaku usaha asuransi syariah bisa mencapai 20%. Hingga akhir triwulan II-2016, industri asuransi syariah mengumpulkan kontribusi Rp 5,95 triliun. Bila proyeksi tersebut terealisasi, kontribusi sampai tengah tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 7,14 triliun.
Salah satu penyebabnya adalah upaya edukasi yang dilakukan sampai ke daerah, termasuk ke kantong-kantong syariah. "Edukasi ini semakin rutin dilakukan oleh berbagai pihak," kata Syakir.
Urusan edukasi memang diakuinya masih menjadi salah satu fokus perusahaan ini mendorong industri perasuransian syariah. Hal ini tak lepas dari penetrasi yang masih terbilang rendah. Padahal potensi yang ada sangat besar.
Selain itu, bulan Ramadan dan Lebaran bisa ikut membantu pertumbuhan asuransi syariah sampai tengah tahun ini. Perputaran uang yang lebih kencang diharapkan ikut berimbas pada peningkatan pembelian produk-produk asuransi syariah.
Secara umum, Syakir bilang, segmen asuransi jiwa syariah masih akan mendominasi bisnis perasuransian syariah, khususnya untuk produk unitlink yang selama ini menjadi favorit para peserta asuransi syariah.
Meski begitu, segmen asuransi umum syariah masih punya prospek tumbuh. Hal ini seiring kenaikan tingkat ekonomi masyarakat dalam memiliki aset-aset yang bisa diasuransikan kepada pelaku usaha asuransi syariah.
Sampai kuartal I-2017, asuransi jiwa syariah mengumpulkan kontribusi Rp 2,38 triliun atau setara 78,5% dari total premi asuransi syariah yang sebesar Rp 3,03 triliun. Sisanya dari asuransi umum dan reasuransi syariah.
Potensi pasar syariah juga diakui Nini Sumohandoyo Corporate Marketing Communications & Sharia Director Prudential Indonesia. Salah satu strategi menggenjot segmen ini adalah meningkatkan penetrasi lewat agen.
Meski tak menyebut target di tahun ini, namun Nini optimistis akan menjadi salah satu pemain besar di segmen asuransi jiwa syariah. Tahun lalu, Prudential punya 510.000 polis aktif untuk syariah dengan dana tabarru sebesar Rp 2,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News