kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Semester II 2015, Bank Mayora akan naik kelas


Kamis, 19 Februari 2015 / 15:33 WIB
Semester II 2015, Bank Mayora akan naik kelas
ILUSTRASI. OJK telah memperlebar peluang kredit terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara untuk masuk kategori hijau. ANTARA FOTO/HO/Humas OJK/wpa/tom.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Mayora ingin membuktikan janji menjadi kelompok bank BUKU II pada tahun 2015 ini. Irfan Oeji, Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, pihaknya akan naik kelas menjadi bank BUKU II dari bank BUKU I pada semester II tahun ini, dengan rencana suntikan modal dari pemegang saham pada kuartal II tepatnya pada semester I tahun 2015.

"Kami akan menerima suntikan modal dari pemegang saham sehingga modal menjadi Rp 1 triliun," kata Irfan, kepada KONTAN, Kamis (19/2). Berdasarkan data, perusahaan memiliki modal sebesar Rp 640,96 miliar per Desember 2014 yang terdiri dari modal inti Rp 600,93 miliar dan modal pelengkap Rp 40,03 miliar. Nah, modal tersebut naik 53% dari posisi Rp 417,63 miliar per Desember 2013.

Menurutnya menjadi kelompok bank BUKU II ini lebih menguntungkan karena memiliki ruang ekspansi bisnis yang lebih luas, misalnya optimalisasi fungsi sebagai bank devisa. Tak hanya itu, pengutanan modal ini akan digunakan untuk memperkuat ekspansi seperti penyaluran kredit. "Suntikan modal itu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit yang akan dibidik sebesar 35% pada tahun ini," tambahnya. 

Tahun 2015, perusahaan membidik pertumbuhan kredit sebesar 35% atau mencapai sekitar Rp 3,86 triliun, dari realisasi kredit Rp 2,86 triliun per Desember 2014, atau tumbuh 48% dari posisi Rp 1,93 triliun per Desember 2013. Irfan bilang, perusahaan akan membidik pertumbuhan kredit pada sektor ritel dan konsumer, seperti consumer goods. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×