kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat Terjun Bebas, Gesekan Kartu Kredit Sudah Melebihi Kondisi Sebelum Pandemi


Selasa, 09 Mei 2023 / 15:16 WIB
Sempat Terjun Bebas, Gesekan Kartu Kredit Sudah Melebihi Kondisi Sebelum Pandemi
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan kartu kredit pada kasir toko ritel di Tangerang Selatan,


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit perbankan mulai bisa melampaui pencapaian saat sebelum Covid-19 seiring pembukaan batas antar negara. Padahal saat pagebluk melanda, gesekan kartu kredit sepi bahkan mengalami penurunan signifikan.

Data Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai transaksi kartu kredit perbankan di Februari 2023 mencapai Rp 63,23 triliun. Nilai itu mengalami pertumbuhan 40,54% year on year (YoY) dari Februari 2022 sebanyak Rp 44,99 triliun.

Ini tak terlepas dari gesekan kartu kredit yang naik 18,42% YoY dari 51,79 juta kali transaksi menjadi 61,33 juta transaksi. Padahal jumlah kartu yang beredar turun 28,47% YoY menjadi 17,29 juta keping kartu.

Artinya, meskipun jumlah kartu yang beredar menurun namun nasabah perbankan kian gencar melakukan transaksi. Salah satunya, rebound dari penggunaan pembayaran untuk sektor terkait pariwisata.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya mencatatkan penyaluran kartu kredit senilai Rp 14,2 triliun di Maret 2023. Nilai itu mengalami pertumbuhan 14,52% YoY dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,4 triliun. Sedangkan pada 2019 hanya Rp 13,8 triliun.

Baca Juga: Realisasi Kredit Perbankan Kuartal I-2023 Masih Tumbuh 9,9%

Sedangkan sampai dengan akhir April 2023 total transaksi travel Mandiri Kartu Kredit mengalami peningkatan sebesar 132% dan transaksi hotel meningkat lebih dari 50% (YoY). Sementara itu, transaksi luar negeri turut meningkat mencapai 146% YoY per akhir April 2023.

“Adapun rasio kredit bermasalah kartu kredit Bank Mandiri saat ini ada di bawah 1%. Karena adanya pandemi, membuat perbankan selektif dan prudent dalam menjalankan bisnis,” papar VP Credit Card Group Bank Mandiri Noorman Andrianto (5/5).

Ia mengaku bisnis kartu kredit Bank Mandiri sudah mampu melampaui kondisi sebelum Covid-19. Ia mengaku, pada sebelum Covid-19 sektor terkait pariwisata ada di nomor 2 setelah ecommerce. Sedangkan pada saat Covid-19 melorot ke posisi ke-9 lantaran sektor ini sempat turun hingga 90%.

Sedangkan saat ini, bisnis kartu kredit untuk traveling sudah kembali merangkak naik hingga nomor 4. Ia meyakini secara total, bisnis kartu kredit bank mandiri bisa naik 35% hingga 40% di 2023.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggandeng berbagai mitra besar di setiap industri. Juga mengoptimalkan potensi nasabah dari setiap segmen yang dilayani. Termasuk akan mengakuisisi 380.000 nasabah baru pada produk kartu kredit.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan outstanding kartu kredit tumbuh 8,9% yoy menjadi Rp 12,9 triliun per Maret 2023. General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang menyatakan pencapaian itu didukung dari pertumbuhan volume transaksi kartu kredit yang tumbuh diatas 20% (YoY).

“Pertumbuhan nilai volume transaksi ini didukung dari pertumbuhan transaksi kartu kredit terutama di sektor travel, dining dan entertainment. Kami optimis pertumbuhan nilai volume transaksi kartu kredit akan terus membaik pada periode selanjutnya seiring dengan kembali normalnya seluruh aktivitas perekonomian pasca pandemi di tahun 2023 ini,” paparnya kepada Kontan.co.id pada Selasa (9/5).

Lanjut ia, NPL kartu kredti BNI masih terjaga di bawah 2%. Seiring perbaikan ekonomi nasional dan kebijakan terkait ketentuan pembayaran minimum kartu kredit oleh regulator.

Baca Juga: BCA Jadi Official Banking Partner Konser Coldplay, Beri Kemudahan Transaksi Tiket

“BNI berharap nilai volume kartu kredit dapat tumbuh sebesar  20%, dengan kualitas NPL yang tetap terjaga dibawah 2%,” jelasnya.

Guna mencapai target itu, BNI mengembangkan fitur maupun program promo yang terus berlangsung sampai dengan akhir tahun. Juga memperluas jaringan kerjasama dengan merchant-merchant strategis baik dalam skala nasional maupun di regional.

“Bagi calon pemegang kartu kredit,  BNI memberikan kemudahan dan kenyamanan dengan pengajuan kartu kredit melalui Platform Digital,” tukasnya.

Adapun Bank CIMB Niaga berhasil membukukan penyaluran kartu kredit dan kredit personal senilai 13,93 triliun di Maret 2023. Nilai itu tumbuh 12,4% yoy dibandingkan Maret 2022 sebesar Rp 12,39 triliun.

Perbandingannya, penyaluran kartu kredit Bank CIMB Niaga mengalami pertumbuhan 12,8% yoy menjadi Rp 9,7 triliun pada akhir 2019. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan akan mengoptimalkan layanan digital untuk memacu bisnis kartu kredit.

“CIMB Niaga terus mengoptimalkan kanal digital untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengajukan berbagai produk kami. Di antaranya melalui Online Form untuk pengajuan KPR, Kartu Kredit, serta Personal Loan secara mandiri,” ujar Lani.

Baca Juga: Biaya Penggunaan 0%, Jokowi Dorong K/L dan Pemda Gunakan Kartu Kredit Pemerintah

Bank BCA mencatatkan total portofolio kredit konsumer naik 12,7% YoY menjadi Rp174,5 triliun. Salah satu penopangnya datang dari saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2% YoY menjadi Rp14,0 triliun.

“Sementara itu, KPR tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp109,6 triliun, dan KKB naik 15,2% YoY menjadi Rp47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan,” papar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×