kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

ShopeePay menjadi dompet digital favorit di masa pandemi corona


Rabu, 02 September 2020 / 16:01 WIB
ShopeePay menjadi dompet digital favorit di masa pandemi corona
ILUSTRASI. Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay saat meluncurkan ShopeePay.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat kenaikan transaksi digital atau uang elektronik sejak pemberlakuan PSBB mencapai 64,48% dan volume transaksi digital tumbuh 37,35% secara tahunan.

Sektor ini dianggap memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh, terlebih dengan adanya kecenderungan masyarakat Indonesia menggunakan sistem pembayaran non-tunai ketika berbelanja secara online selama pandemi, terutama di masa penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: ShopeePay bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce TaniHub

Selain mengurangi risiko penularan corona (Covid-19), transaksi non-tunai dianggap memiliki banyak keunggulan dibandingkan transaksi tunai, di antaranya menawarkan transaksi yang lebih efisien dan efektif.

Selaras dengan meningkatnya transaksi digital di masa pandemi Covid-19, MarkPlus Inc menggelar survei penggunaan dompet digital dalam tiga bulan terakhir. MarkPlus menghubungi 502 responden yang mewakili kota-kota besar dengan penetrasi penggunaan smartphone tertinggi di Indonesia.

Dari hasil survei tersebut, MarkPlus melihat adanya kecenderungan peningkatan transaksi secara digital, karena masyarakat lebih memilih memenuhi kebutuhannya secara online.

"Berangkat dari situ, kami ingin melihat merek mana yang memiliki pangsa pasar jumlah atau volume transaksi tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Di sini ShopeePay unggul dengan pangsa pasar 26% dari total volume transaksi e-wallet di Indonesia, disusul OVO (24%), GoPay (23%), kemudian DANA (19%) dan LinkAja (8%),” ungkap Head of High Tech, Property & Consumer Goods Industry MarkPlus Inc, Rhesa Dwi Prabowo dalam konferensi pers virtual, hari ini (2/9).

Baca Juga: Pinjaman fintech melejit di tengah pandemi, ini kata AFPI

Selain perubahan kebiasaan belanja menjadi online, Rhesa menuturkan integrasi ShopeePay dengan Shopee sebagai salah satu platform e-commerce terbesar, bisa menangkap peluang dengan berbagai penawaran menarik sehingga nilai transaksinya terus meningkat.

Selain itu, ilustrasi tingginya penggunaan dompet digital juga tergambar dalam survei, di mana ShopeePay kembali menjadi merek yang paling sering digunakan di masa pandemi, dengan frekuensi transaksi rata-rata mencapai 7 kali setiap bulan.

Kemudian disusul DANA dengan rata-rata penggunaan sebanyak 6,4 kali saban bulan, OVO dengan rata-rata 6,2 kali setiap bulan, GoPay rata-rata 6,1 kali setiap bulan, dan LinkAja rata-rata 5,7 kali per bulan.

Tingginya penetrasi dompet digital biasanya tumbuh beriringan dengan kepercayaan para pengguna, termasuk nilai transaksi per bulan yang dialokasikan ke dalam merek-merek dompet digital tersebut.

Baca Juga: Snapcart Indonesia riset pertumbuhan e-wallet dalam tiga bulan, ini hasilnya

Dompet gigital dengan transaksi terbesar, baca di halaman berikutnya >>

Di masa pandemi, ShopeePay lagi-lagi berhasil menempati peringkat pertama dengan total nominal transaksi terbesar per bulan sekitar Rp 149.000, unggul dibandingkan LinkAja, DANA, dan OVO  di sekitar Rp 134.000, serta GoPay sekitar Rp 109.000.

Dengan nominal transaksi per bulan tersebut, ShopeePay kembali unggul berdasarkan total nilai transaksi dengan pangsa pasar 29%, diikuti OVO dengan 24%, GoPay dengan 19%, DANA dengan 19%, dan LinkAja dengan 8%.

Baca Juga: ​Cara transfer saldo ShopeePay ke rekening bank

Sehingga ShopeePay menjadi dompet digital paling sering digunakan dengan hasil sebanyak 30% responden, yang kembali diikuti OVO (25%), GoPay (21%), DANA (18%), serta LinkAja (5%).

Konsolidasi dompet digital dan platform e-commerce dari tahun ke tahun, menurut MarkPlus, semakin menjadi resep sukses untuk mendongkrak kesempatan memimpin pasar.

Dalam konteks pandemi, integrasi ini tentunya semakin mempermudah pengalaman belanja online masyarakat. Selain pengalaman belanja efektif dan efisien, integrasi tersebut sering diidentikkan dengan penawaran promo atraktif yang dapat menaikkan daya beli pembeli.

Faktor ini pula yang membuat 53% responden memilih ShopeePay sebagai merek dompet digital yang dianggap paling memudahkan pengalaman belanja online, mengungguli OVO (20%), GoPay dan DANA (masing-masing 13%), dan LinkAja (2%).

Selain itu, ShopeePay (38%) terpilih sebagai merek dompet digital yang dianggap memberikan promosi paling banyak jika dibandingkan dengan OVO (28%), GoPay (20%), DANA (11%), dan LinkAja (3%).

Baca Juga: Dukung transaksi non tunai, Gopay hadir di Spotify Premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×