Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Beratnya mengucurkan kredit alat berat di sektor pertambangan tidak menyurutkan PT Surya Artha Nusantara Finance untuk melirik peluang bisnis lain. Pihaknya mulai menggarap pembiayaan alat berat di luar sektor pertambangan.
Direktur PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) Andrijanto menjelaskan, saat ini portofolio pembiayaan lebih di dominasi oleh alat berat pada sektor forestry (kehutanan) sebesar 35%. Porsi pembiayaan alat berat pada sektor pertambangan tinggal 25%. Adapula pembiayaan alat berat pada sektor konstruksi sebesar 20%. Sisanya berupa pembiayaan multiguna yaitu fasilitas modal usaha.
"Ke depannya, kami akan kembali memangkas porsi pembiayaan alat berat sektor pertambangan menjadi 20%. Adapun porsi pembiayaan yang diperbesar adalah konstruksi menjadi 25%," jelas Andrijanto.
Per Juli 2016, total new booking SAN Finance mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun target booking SAN Finance hingga akhir tahun ini sebesar Rp 3 triliun.
Demi menggapai target booking, pihaknya agresif membidik pembiayaan melalui fasilitas modal kerja. Untuk fasilitas ini, SAN Finance memberikan plafon hingga Rp 100 miliar per nasabah.
Sejak di mulai tahun ini, SAN Finance telah mengucurkan kredit modal kerja sebesar Rp 300 miliar. Adapun tenor pembiayaannya selama satu tahun. Selain menggarap multiguna usaha, SAN Finance juga akan meningkatkan strategi dengan Astra Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News