kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Simas Insurtech akui permintaan asuransi perjalanan ikut tersengat corona


Jumat, 13 Maret 2020 / 15:51 WIB
Simas Insurtech akui permintaan asuransi perjalanan ikut tersengat corona
ILUSTRASI. Seorang calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta. Kekhawatiran virus corona 2019 telah menekan permintaan tiket pesawat maupun moda transportasi lainnya. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran virus corona telah menekan permintaan tiket pesawat maupun moda transportasi lainnya. Hal ini turut memukul kinerja lini bisnis asuransi perjalanan yang biasanya memberikan perlindungan risiko pada penerbangan tertunda, pembatalan penerbangan, kehilangan bagasi, atau kecelakaan di saat perjalanan.

Pemain asuransi umum yang telah menggarap asuransi perjalanan mengakui adanya penurunan permintaan pada produk ini. PT Asuransi Simas Insurtech menilai hal ini seiring dengan menurunnya permintaan tiket perjalanan.

Baca Juga: Askrindo targetkan akan berangkatkan 1.400 orang untuk mudik gratis tahun ini

“Sejak awal tahun memang ada penurunan permintaan premi asuransi perjalanan. Tapi hanya berkisar di 10% karena asuransi kami porsi penerbangan domestiknya lebih dari 70%,” ujar Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/3).

Kendati demikian, Teguh berharap penyebaran virus corona dapat segera dibedung dan ditangani dengan optimal. Sehingga gairah pariwisata pun semakin meningkat. Seiring dengan itu, Simas Insurtech terus memacu kinerja lini bisnisnya lainnya.

“Kendati mengalami penurunan permintaan, pendapatan premi asuransi travel related sebesar Rp 11,7 miliar pada Februari 2020. Sedangkan pada Februari 2019 ada Rp 4,7 miliar jadi ada kenaikan 249%,” tambah Teguh.

Baca Juga: BEI: Senin pekan depan, dapen dan asuransi akan masuk pasar saham

Teguh bilang sepanjang tahun ini dapat meraup pendapatan premi dari lini bisnis ini sebanyak Rp 300 miliar. Guna mencapai target itu, Simas Insurtech akan melakukan penambahan kerja sama dengan harapan pada semester dua 2020 sektor pariwisata kembali membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×