kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Simas Insurtech Beberkan Peluang dan Tantangan Era Digitalisasi ke Bisnis Insurtech


Minggu, 15 Oktober 2023 / 13:14 WIB
Simas Insurtech Beberkan Peluang dan Tantangan Era Digitalisasi ke Bisnis Insurtech
ILUSTRASI. Asuransi Simas Insurtechmemiliki banyak peluang untuk mengembangkan bisnisnya seiring dengan berkembangnya digitalisasi


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Simas Insurtech menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak peluang untuk mengembangkan bisnisnya seiring dengan berkembangnya digitalisasi.

Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana mengatakan, peluang yang bisa digarap dengan berkembangnya digitalisasi antara lain memperluas akses pasar asuransi, memperluas distribution channel, mempermudah pemasaran dan branding melalu digitalisasi, serta inovasi dalam produk dan layanan.

Meski begitu, ia tak menampik bahwa masih ada tantangan yang perlu dihadapi di era digitalisasi yang berkembang pesat ini, di antaranya terkait keamanan dan privasi data.

“Perusahaan perlu mengadopsi langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti enkripsi data, perlindungan jaringan, dan pelatihan keamanan bagi karyawan, guna melindungi data pelanggan dan informasi bisnis yang sensitif,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (13/10).

Baca Juga: Simas Insurtech Catatkan Pertumbuhan Premi Sebesar 78% hingga Agustus 2023

Teguh menyebut, saat ini Asuransi Simas Insurtech telah terverifikasi ISO 27001-2013 untuk keamanan data. Kinerja perusahaan juga tampak mengalami pertumbuhan postifi hingga sejauh ini.

Teguh bilang, Simas Insurtech membukukan pertumbuhan nilai premi sebesar 78% year on year (yoy) menjadi Rp 1,1 triliun per Agustus 2023, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 620,7 miliar. Nilai ini hampir mencapai target perusahaan di akhir tahun.

“Kenaikan yang cukup signifikan disebabkan oleh semakin banyaknya kerjasama affinity, seperti dengan broker insurtech, e-commerce, dan fintech untuk produk Motor Vehicle tumbuh 159%, Comprehensive Liability tumbuh 672%, dan asuransi kredit untuk fintech tumbuh 101%,” tuturnya.

Teguh menuturkan bahwa target premi Simas Insurtech hingga akhir tahun sebesar Rp 1,2 triliun. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan strategi yang bakal dilancarkan disisa beberapa bulan menuju pergantian tahun nanti.

“Strateginya tetap mempertahankan bisnis saat ini dengan fokus terhadap customer journey dengan melakukan berbagai macam improvement diproses klaim yang lebih cepat dan mudah,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, terus memperbanyak kerjasama affinity untuk memanfaatkan partner sebagai distribution channel dan terus mengeksplor produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup masyarakat terkini.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut industri insurtech di Indonesia memiliki potensi yang menarik ke depan. Pasalnya, industri asuransi Indonesia tengah mengalami kemajuan digitalisasi yang signifikan.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan menyampaikan bahwa digitalisasi menyediakan produk asuransi yang terjangkau dan mudah diakses bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, kehadiran insurtech bisa menjangkau potensi ini.

“Insurtech di Indonesia diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat selama 2021-2026 dan mencapai ukuran premi bruto yang bernilai miliaran dolar,” ujarnya di acara Indonesia Rendezvous 2023, di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/10).

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Umum Catatkan Kenaikan Premi dan Klaim

Budi menjelaskan, pasar insurtech di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan didorong peningkatan kesadaran akan meningkatnya digitalisasi, penawaran harga yang kompetitif dan saluran distribusi yang efisien.

“Sektor ini diproyeksikan mengikuti tren pertumbuhan yang kuat dari tingkat penetrasi yang relatif rendah sekitar 3% dari populasi akibat perubahan demografis di Indonesia,” jelasnya.

Budi bilang, perusahaan insurtech juga menyediakan solusi yang inovatif bagi konsumen dengan kemudahan akses polis untuk produk asuransi tradisional. Menurutnya, ini juga meningkatkan minat investor dalam sektor asuransi kesehatan digital.

“Selain kesehatan, kategori asuransi mikro dan asuransi perjalanan juga diharapkan akan tumbuh dalam lima tahun mendatang. Munculnya produk asuransi dengan premi kecil dan kemitraan dengan aplikasi super populer memberikan dukungan yang sesuai untuk sektor ini,” ungkapnya.

Budi menuturkan, masyarakat yang menggunakan layanan insurtech disebut-sebut sangat puas dengan kenyamanan yang ditawarkan insurtech dengan kemudahan dalam menyelesaikan pembayaran yang cepat.

“Selain itu, opsi pembayaran premi yang kompetitif harganya dan proses klaim yang lebih mudah muncul menjadi faktor utama pertumbuhan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×