Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
AKARTA. Potensi pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia cukup besar. Bahkan, asuransi mikro syariah pun kini mulai meriah dipasarkan.
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, ambil contoh, bakal menggenjot pendapatan premi asuransi mikro syariah di semester II ini. Sampai akhir tahun, pendapatan premi asuransi mikro syariah ditargetkan mencapai Rp 50 miliar.
Rizky Pandu Pribadi, Kepala Divisi Syariah dan Pensiun PT Asuransi Sinarmas MSIG mengatakan, hingga semester pertama tahun ini, kontribusi produksi mikro syariah sekitar 30% dari pendapatan premi syariah keseluruhan. Jika Sinarmas MSIG berhasil mengumpulkan premi syariah sebesar Rp 49 miliar berarti pendapatan premi asuransi mikro syariah sekitar Rp 14,7 miliar.
Sampai akhir tahun, Rizky bilang, kontribusi premi asuransi mikro syariah mencapai 50%. Nah, sepanjang tahun ini, Sinarmas MSIG mematok target premi asuransi syariah sebesar Rp 100 miliar. Dus, demi mencapai target, Sinarmas MSIG harus mengejar premi asuransi mikro syariah sebanyak Rp 35,3 miliar di paruh kedua tahun ini.
Sinarmas MSIG akan memperkuat distribusi untuk mendorong kinerja asuransi syariah mikro, khususnya di jalur keagenan. Pasalnya, distribusi lewat agen menyumbang pendapatan hingga 60%. Sisanya berasal dari bancassurance dan telemarketing.
Sampai saat ini, Sinarmas MSIG baru memiliki 9.000 agen. Tetapi, belum ada yang secara khusus memegang lisensi menjual produk syariah. "Namun, kami terus lakukan pelatihan karena peran agensi sangat besar," kata Rizky.
Cara lain yang akan ditempuh oleh Sinarmas MSIG mendongkrak premi asuransi syariah mikro adalah mempertimbangkan untuk merilis produk-produk baru. Namun, Rizky tak mau mengungkapkan lebih banyak soal opsi tersebut.
Masih dalam rangka mendongkrak premi asuransi mikro syariah, Rizky menambahkan, Sinarmas MSIG juga memanfaatkan pertumbuhan pasar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, pasar asuransi syariah akan tumbuh 35% di tahun ini.
Jumlah penduduk muslim di Indonesia menjadi faktor penting meningkatkan premi. Ditambah lagi asuransi mikro syariah, nilai preminya lebih ringan. "Sehingga segmen pasar untuk asuransi mikro lebih luas," jelas Rizky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News