Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penyelesaian transaksi valuta asing antar bank di Indonesia dengan Hong Kong bakal lebih cepat. Akhir pekan kemarin, Bank Indonesia (BI) dan Hong Kong Monetary Authority (HKMA) sepakat mengembangkan jaringan payment versus payment (PvP) antara sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) rupiah di Indonesia dengan sistem RTGS dolar di Hong Kong, atau US Dollars Clearing House Automated Transfer System/USD CHATS.
Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran BI S.W.D. Murniastuti menyatakan, penggabungan jaringan ini bertujuan mengurangi risiko penyelesaian akhir (settlement) dalam perdagangan valas antar-bank di Indonesia, terutama perdagangan dolar AS dan rupiah.
BI berharap penggabungan sistem RTGS di kedua negara itu akan meningkatkan efisiensi perdagangan valas antarbank. Terlebih, RTGS BI dan USD CHATS di Hong Kong beroperasi di zona waktu yang relatif dekat. Jadi, masing-masing pihak yang melakukan transaksi perdagangan dolar terhadap rupiah antar-bank di Indonesia dapat menerima dana lebih cepat.
Waktu penyelesaian transaksi melalui penggabungan kedua RTGS ini juga lebih cepat dibandingkan dengan waktu penyelesaian transaksi melalui bank koresponden. Kalau lewat bank koresponden, "Settlement sisi dolar AS dilakukan di sistem pembayaran yang beroperasi di negara asal valuta asing yang zona waktunya berbeda sangat signifikan dengan zona waktu Asia," kata Murniastuti.
Implementasi penggabungan sistem BI-RTGS dengan sistem RTGS USD CHATS di Hong Kong baru beroperasi pada akhir 2009 nanti. ”Kerjasama ini diharapkan menciptakan sistem pembayaran dan settlement dana antar-bank di Indonesia yang lebih aman dan andal," imbuh Murniastuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News