kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -96,00   -0,58%
  • IDX 7.174   31,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 816   3,34   0,41%
  • ISSI 225   1,43   0,64%
  • IDX30 426   2,51   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,94   0,58%
  • IDX80 118   0,54   0,46%
  • IDXV30 120   0,81   0,68%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

SLF Indonesia menargetkan kontribusi 10% ke induk


Kamis, 24 Februari 2011 / 09:32 WIB
SLF Indonesia menargetkan kontribusi 10% ke induk
ILUSTRASI. HARA, penyedia data blockchain untuk pertanian


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Tak mau ketinggalan dengan sister company di empat negara Asia, PT Sun Life Financial Indonesia (SLF Indonesia) akan bekerja keras menggeber kontribusi bisnisnya terhadap induknya, Sun Life Financial Asia sebesar 10% selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Maklum, sumbangan premi SLF Indonesia masih sangat mini, yakni 6% dari total perolehan premi SLF Asia atau sekitar US$ 37 juta. Dengan angka itu, kontribusi bisnis SLF Indonesia tertinggal cukup jauh bila dibandingkan anak usaha SLF Asia lain, yaitu Sun Life Everbright (China) yang mampu mengantongi premi hingga US$ 93 juta.

Presiden Direktur SLF Asia Dikran Ohannessian optimistis, dengan pertumbuhan premi dari tahun ke tahun, kontribusi bisnis SLF Indonesia bisa meningkat menjadi 10%. “Apalagi, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dengan kepadatan penduduk mencapai 230 juta orang, baru 10% di antaranya yang memiliki asuransi jiwa,” ujar Dikram kepada KONTAN kemarin (23/2).

SLF Indonesia menargetkan menggandeng 8.000 tenaga agen bersertifikat hingga akhir tahun ini. Ini demi menopang pertumbuhan premi yang ditargetkan meningkat hingga 20%.

Sepanjang tahun lalu, Sun Life Indonesia sukses mendulang pendapatan premi sebesar Rp 779 miliar. Angka ini meningkat 18% dibandingkan pencapaian tahun 2009 yang menggaet premi Rp 660,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×