kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,83   -28,90   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMF berencana luncurkan EBA ritel


Senin, 23 Oktober 2017 / 17:00 WIB
SMF berencana luncurkan EBA ritel


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Financial (SMF) berniat mendiversifikasi sumber pendanaan yang bisa didapat dari pasar modal. Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan ini ingin menarik investor dari segmen ritel.

Salah satunya kata Direktur SMF Trisnadi Yulrisman adalah dengan masuk ke efek beragun aset (EBA) yang dijual ke investor ritel. Ia menyebut pihaknya saat ini tengah berdikusi dengan sejumlah pihak untuk merealisasikan hal tersebut.

"Diantaranya kami sedang berbicara potensinya dengan manajer investasi," kata dia belum lama ini.

Menurut Trisnadi, penjualan EBA ke pasar ritel ini bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Diantaranya dengan meracik EBA yang dijual langsung kepada investor ritel. Tentunya dengan harga unit yang jauh lebih rendah ketimbang produk serupa yang dijual ke pasar institusi.

Opsi kedua adalah dengan mengemasnya dalam bentuk reksa dana. Untuk opsi ini, produk EBA yang dikeluarkan SMF bisa dijadikan sebagai underlying pada reksa dana tersebut.

Dengan rencana ini, ia berharap pihaknya bisa mendapatkan sumber pendanaan dengan lebih variatif. Makin beragamnya sumber pendanaan juga diharapkan bisa turut membantu SMF dalam mendorong pemenuhan kebutuhan rumah tinggal di Indonesia.

Sementara, dia bilang kebutuhan rumah tinggal di Indonesia masih sangat besar. Sehingga pihaknya masih harus mencari sumber-sumber pendanaan untuk memenuhi hal tersebut.

"Dengan EBA ritel ini kami berharap bisa memanfaatkan potensi di investor perorangan," ungkapnya.

Soal besaran potensinya sendiri, ia menyebut masih dalam tahap perhitungan. Namun melihat atensi dari investor terhadap penggalangan dana yang dilakukan oleh SMF, ia yakin EBA ritel dari SMF bisa mendapat respon yang positif.

Hal ini diantaranya dari fundamental SMF sendiri. Selain sebagai perusahaan pelat merah, ia menyebut bisnis SMF terbilang solid. Selain itu risiko yang dihadapi pun terbilang minim, karena bisnis perusahaannya berkaitan dengan kredit pemilikan rumah pertama yang biasanya memiliki tingkat kredit macet yang kecil.

Ia mencontohkan penerbitan obligasi SMF senilai Rp 1 triliun belum lama ini, mengalami kelebihan permintaan nyaris empat kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×