Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya kasus pembobolan rekening milik Ilham Bintang menjadikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut amati kasus secara mendalam. Hingga kini, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan memanggil Indosat juga pihak-pihak Bank mereka.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Ketut Prihadi Kresna menjelaskan, adapun sanksi yang akan didapat oleh pelaku ialah kurungan penjara selama 6 hingga 10 tahun, hal tersebut dikarenakan pelaku telah mengambil data pribadi milik orang lain.
Baca Juga: Cegah kejahatan, registrasi SIM card bakal pakai teknologi biometrik
“Kalau di luar digital, ini sama saja dengan membunuh kita. Itu karena data pribadinya hilang dan diambil semua dan diakui orang lain,” Jelasnya dalam Konferensi Pers, Rabu, (22/1).
Hingga kini, kasus Ilham Bintang tengah di proses di Kepolisian, namun apabila nantinya dibutuhkan investigasi, maka Kominfo memiliki perangkat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Samuel menambahkan, sebelumnya Kominfo telah melibatkan PPNS sehingga nantinya dapat melakukan forensik.
Lebih dalam, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, kasus Ilham Bintang merupakan satu serangkaian, sehingga terdapat informasi-informasi yang sifatnya pribadi juga prinsip telah terekspos dan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tadi saya bilang. Kejadian ini adalah satu serangkaian. Gak mungkin hanya dari satu informasi, langsung bisa,” Tambahnya.
Baca Juga: Ramai soal pembobolan rekening bank, Kominfo kirim surat edaran ke operator
Mengenai sanksi yang akan diberikan, Samuel menegaskan pihaknya akan melihat sejauh mana evaluasi yang dilakukan. Hingga kini, kasus tersebut tengah dikaji serta diselidiki oleh pihak berwenang.
Disamping itu, Samuel turut menambahkan SOP mempunyai peran penting guna menjaga identitas setiap orang. Ia beranggapan kasus serupa tak hanya terjadi beberapa kali. Ia turut menegaskan pihak yang bersangkutan wajib menerapkan kehati-hatian dan kehandalan sistem yang dimiliki.
“Jadi ini merupakan pembelajaran. Saya yakin ini terjadi juga di masyarakat. Ini pembelajaran buat kita semua. Hati-hati terhadap data pribadi kita. Operator juga harus meningkatkan keandalan sistemnya. Semua juga harus berpartisipasi,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
