kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sri Mulyani puji industri perbankan bisa tahan hadapi krisis


Kamis, 15 November 2018 / 12:29 WIB
Sri Mulyani puji industri perbankan bisa tahan hadapi krisis
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018 resmi dibuka, Rabu (15/11). Dalam acara expo perbankan salah satu yang terbesar di Indonesia ini hadir seluruh pelaku industri perbankan dan regulator.

Dalam pembukaan acara ini, Sri Mulyani, Menteri Keuangan memberikan apresiasinya terhadap industri perbankan karena bisa tahan menghadapi krisis.

“Selama 20 tahun terakhir, setelah krisis ekonomi 1998, industri perbankan kembali diuji kembali dengan ujian yang tidak mudah,” kata Sri Mulyani dalam acara IBEX 2018 The Next Generation of Banking in The Fourth Industrial Transformation Kamis (15/11).

Tantangan pertama adalah ketika krisis ekonomi 2008 terjadi. Menurut Sri Mulyani, ini adalah tantangan terbesar bank setelah krisis 1998. Pada saat itu, krisis ekonomi benar-benar mengancam seluruh ekonomi dunia.

Namun yang membanggakan menurut Sri Mulyani adalah perbankan Indonesia masih bisa selamat. Setelah itu pada 2011-2014, perbankan juga selamat dari turunnya harga beberapa komoditas yang cukup ekstrem.

Beberapa harga komoditas yang turun ini di antaranya adalah minyak, gas, batubara dan CPO. Sri Mulyani bilang beberapa komoditas ini merupakan penyumbang utama ekonomi Indonesia pada saat itu.

Namun menurut Sri Mulyani, perbankan masih bisa lulus dalam ujian ini. Dalam kondisi penurunan harga ini, memang rasio kredit bermasalah (NPL) bank mengalami kenaikan.

Namun bank bisa tanggap dengan langsung melakukan restrukturisasi terhadap kredit bermasalah tersebut. Selain itu saat ini menurut Sri Mulyani dengan perubahan ekonomi global seperti kebijakan ekonomi dan fiskal AS, perbankan juga masih siap dalam menghadapi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×