Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk mempunyai beberapa resep untuk menurunkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berdenominasi valuta asing (valas). Sampai semester 1 2016, tercatat NPL valas bank berkode BNGA ini masih bertengger di angka 9,35%.
Sejak tahun lalu secara tahunan, NPL Valas CIMB Niaga turun sebesar 3,697%. Meskipun NPL Valas sudah turun, CIMB Niaga tidak tinggal diam karena nominal NPL-nya masih di atas ketentuan regulator yaitu 5%.
Wan Razly, Direktur Strategy and Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan ada beberapa strategi untuk menurunkan NPL. Wan mengatakan, tahap awalnya bank akan memproses restrukturisasi dan penjualan jaminan. Manajemen juga akan meningkatkan standar underwriting dan kredit modal kerja untuk menjaga kualitas aset ke depannya.
“Kami juga melakukan stress test minimal enam bulan sekali dengan memperhitungkan pelemahan rupiah dan dampak situasi lain seperti kenaikan harga BBM, BI Rate, tingkat inflasi, dan pelemahan harga komoditas,” ujar Wan kepada KONTAN, Rabu, (7/9).
Wan mengatakan selain menerapkan strategi tersebut, bank juga melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap sector limit.
Wan mengatakan secara umum, kecukupan likuiditas CIMB Niaga untuk valas relatif baik, mengingat sumber pendanaan dan produk liabilitas valas yang cukup terdiversifikasi. Per Juni 2016, rasio LDR valas CIMB Niaga berada dikisaran 70%. “Kami tidak melihat adanya peningkatan atas kredit maupun pengetatan likuiditas valas di pasar untuk semester II-2016,” ujar Wan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News