Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyaluran kredit konsumer perbankan secara industri masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. Meski begitu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tetap mencatatkan pertumbuhan pada beberapa segmen konsumsi dan memperkirakan permintaan akan menguat menuju akhir tahun seiring sentimen musiman Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menyampaikan bahwa tren penyaluran kredit akan bergerak sejalan dengan kondisi ekonomi. Dengan likuiditas yang tetap memadai, perseroan terus mendorong kredit di berbagai segmen dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang disiplin.
Hingga September 2025 BCA mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit konsumer 3,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 223,6 triliun. Adapun outstanding pinjaman konsumer lainnya yang mayoritas berasal dari kartu kredit—tumbuh 6,9% secara tahunan menjadi Rp 23,5 triliun.
Baca Juga: BCA Bukukan Kredit Senilai Rp 944 Triliun pada September 2025
Hera menilai peningkatan ini sejalan dengan pola konsumsi masyarakat, terutama kebutuhan perjalanan seperti pembelian tiket pesawat dan hotel.
“Kami memproyeksikan kenaikan kredit konsumer menjelang Natal dan Tahun Baru, khususnya penggunaan kartu kredit,” ungkap Hera kepada kontan.co.id, Senin (24/11/2025).
BCA mencatatkan bahwa segmen kartu kredit menjadi motor utama dalam kredit konsumer tahun ini. Sementara itu, beberapa segmen konsumsi lainnya bergerak lebih lambat sejalan dengan perbaikan ekonomi yang belum merata.
Baca Juga: BCA Jadi Satu-Satunya Big Banks yang Cetak Kenaikan Laba Hingga Agustus 2025
Untuk mendorong minat masyarakat, BCA terus memperluas ragam produk kartu kredit seperti BCA Everyday Card, BCA Card Platinum, BCA Smartcash, Mastercard, Visa, JCB, UnionPay, hingga American Express. Perseroan juga berinovasi dalam pengalaman transaksi nasabah.
Pihaknya pun optimistis momentum Nataru akan memberi tambahan dorongan terhadap transaksi konsumsi, terutama melalui kartu kredit. Meski tidak menyebutkan target pertumbuhan spesifik, Hera memastikan penyaluran kredit akan dijaga tetap sehat dan berada dalam koridor manajemen risiko yang ketat.
"Dengan dukungan likuiditas yang solid, BCA akan melanjutkan strategi ekspansi selektif, memperkuat layanan digital, dan menjaga kualitas portofolio kredit untuk menopang pertumbuhan hingga akhir tahun," tandasnya.
Baca Juga: Nilai Transaksi Kartu Kredit BCA Capai Rp 63 Triliun, Tumbuh 9%
Selanjutnya: SoftBank Rilis Obligasi Ritel dengan Bunga Tertinggi Dalam 15 Tahun
Menarik Dibaca: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













