Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re akan memperkuat posisi modal di tahun depan. Strateginya melalui organik dan anorganik.
Salah satu caranya anorganik yang akan ditempuh adalah dengan mengajukan penambahan modal melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1 triliun.
Reasuransi Indonesia juga berencana untuk menerbitkan mengajukan subordinated loan kepada Kementerian Keuangan dan menjalin kerjasama dengan strategic investor. Dana tersebut nantinya untuk penambahan modal terutama menjaga solvabilitas.
Baca Juga: Asuransi Bhakti Bhayangkara Raih Peringkat idBBB dari Pefindo
"Dengan basis modal yang kuat, harapannya Indonesia Re bisa memperoleh peringkat internasional, dan membuka peluang bisnis di pasar global," ujar Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re.
Benny menambahkan, Indonesia Re telah menyusun rencana bisnis yang strategis, guna menjaga kondisi kesehatan keuangan. Dalam jangka pendek dan menengah, perusahaan ini akan memperbaiki hasil underwriting bersih (HUB) pada reasuransi umum dan reasuransi jiwa.
Benny juga akan melakukan penyesuaian dalam pengelolaan aset investasi dan piutang, dan efisiensi biaya usaha. Sementara itu, untuk jangka panjang Indonesia Re juga akan pengajuan tambahan modal kepada pemegang saham.
Indonesia Re mengaku juga akan melakukan perbaikan dari dalam salah satunya dengan memperbaiki Hasil Underwriting Bersih (HUB) pada reasuransi umum dengan cara menyempurnakan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur.
Baca Juga: Asuransi Milik Salim Group Dorong Inovasi dan Literasi Keuangan
Ke depan, perusahaan ini juga akan lebih selektif memiliki portofolio di bisnis reasuransi jiwa. "Indonesia Re lebih selektif dalam akseptasi bisnis dan melakukan program pemulihan portofolio dengan kenaikan tarif premi, " jelas Benny. Tak hanya itu, Indonesia Re juga akan melakukan perbaikan Terms & Conditions dan underwriting, terminasi terhadap bisnis dengan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produk.
Dalam aspek perbaikan pengelolaan aset investasi, perusahaan ini juga tengah menjalani rebalancing asset, penguatan tata kelola, kebijakan investasi dengan pendekatan Liability Driven Investment. Strategi investasi lain dari Indonesia Re adalah lebih memprioritaskan aspek solvabilitas dan manajemen risiko portofolio daripada aspek rentabilitas.
Hingga November 2023, Indonesia Re mencatat Hasil Underwriting Bersih (HUB) Rp 82 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 21 miliar. Jumlah investasi juga meningkat menjadi Rp 6,3 triliun dari tahun sebelumnya yakni Rp 5,9 triliun.
"Indonesia Re kembali menegaskan posisinya di pasar asuransi nasional sebagai market leader Reasuransi Nasional selama beberapa tahun terakhir dan sebagai referensi dalam experience study market asuransi jiwa," ujar Benny.
Selain itu, Indonesia Re juga aktif terlibat dalam proyek di industri seperti pembentukan tabel Mortalitas Indonesia IV dan Tabel Cumulative Incident (CI) Morbiditas Pertama. "Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta bisa bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2024," terang Benny.
Baca Juga: Premi Asuransi Umum Diprediksi Bakal Meningkat Dua Digit Tahun Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News