Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengklaim produk perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia alias TKI punya respon yang baik. Hal ini terlihat dari besarnya animo dalam mendaftarkan diri.
Sampai saat ini, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyebut sudah ada sekitar 70.000 peserta yang mengikuti program jaminan bagi TKI. Jumlah ini didapat dalam tempo sekitar dua bulan.
Meski mendapat respon yang baik, ia juga mengakui ada sejumlah hal yang masih jadi tantangan dalam pelaksanaan program ini. Di antaranya adalah sistem pembayaran yang bisa memudahkan dari para peserta.
Ia menjelaskan untuk jaminan TKI ini, ada tiga program yang bisa diikuti oleh para peserta. Yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Untuk dua program pertama diberlakukan secara wajib.
Sementara untuk Jaminan Hari Tua, hukumnya suka rela. "Nah ini kalau yang JHT akan sulit kalau peserta harus bayar sendiri," kata dia, Selasa (26/9).
Karena itu, dia bilang pihaknya bakal rajin membuka kerja sama dengan perbankan yang punya jaringan di negara-negara yang banyak dijadikan tujuan TKI. Tak hanya itu, sistem yang ada di bank pun harus sama dengan ada yang dimiliki pihaknya. "Ini yang sedang kami bangun sama-sama," lanjutnya.
Sementara itu, untuk kepesertaan dari jaminan TKI ini Agus mengakui tak punya target khusus. Meski di sisi lain potensinya diakui cukup besar. Mengingat data dari pemerintah, jumlah TKI yag ada saat ini mencapai 1,5 juta orang.
Namun secara total, dia bilang pihaknya menargetkan punya 25,2 juta peserta dari keseluruhan program sampai tutup tahun ini. Sedangkan sampai bulan Agustus, jumlahnya sudah mencapai 24,1 juta peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News