Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Sementara per Juli, Suku Bunga Dasar Kredit BCA tercatat 9,25%. Namun, Jahja menyebut sekarang sudah tidak ada lagi yang memonitor SBDK dari regulator sehingga sudah tidak tepat menyamakan bunga kredit dengan SBDK. Ia melihat regulator juga sudah lebih mengerti bahwa penetapan bunga kredit bagi nasabah itu punya kriteria yang berbeda-beda.
Baca Juga: Diprediksi melemah, ini sentimen yang menyeret pergerakan rupiah hari ini (4/8)
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, apa yang disampaikan OJK secara konsep memang benar. Menurutnya, penurunan suku bunga kredit tidak bisa dilakukan secepat itu karena struktur sistem keuangan saat ini. Suku bunga kredit perbankan di tanah air dikenal kaku ketika tren suku bunga menurun. Apalagi, bank juga tidak punya insentif untuk turunkan bunga kredit.
Piter memperkirakan kekakuan suku bunga kredit perbankan ini masih akan terjadi. Saat bank sentral menurunkan bunga acuan, langkah paling menguntungkan bagi bank saat ini adalah menahan bunga kredit, sehingga margin bunga bersih melebar. Dengan begitu, bank punya kesempatan mendapatkan untung lebih besar.
"Ketika bunga acuan turun, biaya dana dari bunga tabungan dan deposito akan cepat turun, sedangkan bunga kredit akan bertahan. Sehingga sampai akhir tahun NIM akan terjaga, atau bahkan melebar," terang Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News