kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga KPR mendaki saat suku bunga BI turun, apa yang terjadi?


Rabu, 28 Agustus 2019 / 06:54 WIB
Suku bunga KPR mendaki saat suku bunga BI turun, apa yang terjadi?
ILUSTRASI. Suku bunga KPR


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar di Tanah Air justru meningkatkan suku bunga kredit pemilikian rumah (KPR) di tengah tren penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Lia, salah satu nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), misalnya, dia mendapatnya pemberitahuan secara tiba-tiba oleh pihak customer service BNI Griya melalui SMS bahwa suku bunga KPRnya naik dari 13,4% menjadi 14% untuk cicilan pembayaran yang jatuh tempo mulai Agustus ini.

Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, begini pendapat bankir

Adapula Ichsan, nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pun mengeluhkan hal yang sama, meski dia tak begitu ingat besaran bunga dan kenaikannya, hanya saja dalam surat yang dia terima, besaran tagihan cicilannya naik jadi Rp 3,5 juta dari yang sebelumnya hanya 3,3 juta.

Jawaban BTN

Direktur Konsumer BTN Budi Satria menyangkal naiknya suku bunga KPR ketika suku bunga BI turun. Dia menjelaskan, sepanjang 2019, BTN baru menaikkan suku bunga KPR sebesar 25 bps, itu pun sebelum BI memutuskan untuk menurunkan suku bunganya.

Baca Juga: Likuiditas mengetat, ini upaya bank menjaga pertumbuhan kinerja

"Setelah bunga BI turun, kita belum pernah menurunkan bunga KPR," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (27/8).

Dia menjelaskan, kenaikan suku bunga KPR tahun ini merupakan transmisi dari kenaikan suku bunga BI tahun lalu yang mencapai 175 bps atau 1,75% menjadi sebesar 6%. Adapun setelah BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga sejak Juli lalu, dan kini sudah sebesar 5,5%, BTN pun tengah mengkaji kemungkinan suku bunga KPR kembali diturunkan.

"Kita akan review kemungkinan penurunan suku bunga KPR BTNnya," ujar dia.

Adapun pihak BNI hingga berita ini diturunkan saat ini belum memberikan konfirmasi.

Biaya tinggi

VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, cenderung tertahannya penurunan suku bunga KPR di tengah tren suku bunga rendah lantaran bank masih terbebani ongkos pendanaan yang terlampau tinggi. Selain itu, juga karena tingginya premi risiko perbankan yang dipengaruhi tinggi atau rendahnya kredit.

Baca Juga: Dorong KPR, BTN susun skema baru dengan Bank Dunia

Walaupun demikian, dengan relaksasi loan to value (LTV) ratio yang dilakukan BI Agustus 2018 lalu, suku bunga KPR berpotensi akan segera turun. "Oleh sebab itu, permintaan terhadap properti dan KPR diperkirakan akan berangsur naik paling cepat akhir tahun ini ata awal tahun depan," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suku Bunga BI Turun, tetapi Bunga KPR Justru Naik, Ada Apa?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×