Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit perbankan tercatat masih bertengger di level 11%. Padahal pemerintah ingin agar bunga kredit perbankan bisa turun ke satu digit atau di bawah 10%.
Meskipun bankir mengklaim beberapa segmen bunga kredit sudah turun satu digit, namun nyatanya secara keseluruhan bank bunga kredit masih di atas 10%.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat suku bunga kredit perbankan disusun oleh empat faktor utama. "Biaya dana, biaya operasional, risiko margin dan margin keuntungan," kata Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1).
Suku bunga dana sangat dipengaruhi oleh BI Rate, GWM dan likuiditas di pasar. Sehingga jika BI Rate naik maka bunga akan naik.
Jika GWM naik maka likuiditas berkurang dan suku bunga kredit akan naik. Likuiditas yang ketat juga dapat menyebabkan kenaikan suku bunga.
Namun jika likuiditas berlebih, misalnya dana dari luar negeri, maka bisa menyebabkan penurunan suku bunga kredit.
Tingkat efisiensi bank juga bisa memengaruhi suku bunga. Untuk bank yang teknologi informasinya canggih biasanya mempunyai biaya rendah dan efisiensi tinggi.
Efisiensi yang tinggi ini menyebabkan suku bunga mengalami penurunan. Terakhir, Boedi bilang semakin bagus kualitas kredit menyebabkan risiko margin rendah sehingga suku bunga kredit semakin turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News