Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Meski demikian, ia mengakui bahwa kondisi saat ini sulit untuk semakin menekan biaya dana yang dimiliki. Ia melihat suku bunga bisa jadi tidak akan turun sebesar ekspetasi sebelumnya.
“Kami masih berharap ada penurunan suku bunga BI tahun ini meski tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya,” tandasnya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Budi Frensidy pun mengaku senang jika perbankan bisa menurunkan NIM secara signifikan tanpa intervensi regulator. Mengingat, selama ini NIM perbankan tanah air kerap menjadi sorotan karena terlalu tinggi.
Hanya saja, Budi khawatir tren penurunan NIM tersebut tidak terlalu signifikan. Padahal, menurutnya NIM perbankan bisa di kisaran 2% hingga 3%.
“Tapi kisaran itu tak bisa dicapai dalam jangka pendek. Kalau realisitisnya bisalah ditekan di kisaran 3% hingga 4%,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News