Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Memasuki semester dua, sumber pendanaan multifinance yang bersumber dari perbankan mengalami penurunan. Tercatat pada selama dua bulan, yakni Juni dan Juli terjadi penurunan pinjaman dari perbankan dalam dan luar negeri.
Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Seki) yang dirilis Bank Indonesia, pada Juli ini outstanding pinjaman multifinance tercatat Rp 256,18 trilun. Jika dibandingkan Juni terjadi penurunan dari Rp 257,13 triliun.
Dari total pinjaman multifinance, pinjaman asal bank mengalami penurunan di Juli. Misalnya, pendanaan dari bank dalam negeri yang Juni sebesar Rp 132,14 triliun turun tipis menjadi Rp 132,08 triliun pada Juli. Sementara pendanaan dari luar negeri yang di bulan Juni senilai Rp 111,05 triliun turun menjadi Rp 110,34 triliun pada Juli.
Sedangkan, pendanaan dari obligasi selama satu bulan justru mengalami kenaikan pada Juli menjadi Rp 56,6 triliun dari Rp 55,5 triliun. Turunnya pendanaan dari perbankan dan meningkatnya pendanaan dari obligasi terdorong pemberian bunga murah. Namun, selain itu multifinance juga mulai mengurangi penyaluran kredit.
Herman Lesmana, Direktur PT Buana Multifinance Tbk mengatakan, kurs dollar di atas Rp 12.500 hingga saat ini mencapai Rp 14.000 membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Dampaknya sumber pinjaman juga dikurangi "Kami tidak ingin terlalu agresif dan lebih memilih untuk selektif agar kredit macet tidak naik," tandas Herman pada Selasa (8/9).
Oleh karena itu, perusahaan memprediksi penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun sama seperti pencapaian tahun lalu yakni Rp 2,3 triliun. Selama tiga bulan ke depan, perusahaan belum berencana menambah sumber pendanaan.
Agustus lalu, Buana Finance baru saja mengantongi pinjaman kredit dari PT Bank KEB Hana Indonesia senilai Rp 100 miliar. Kredit yang diberikan Bank KEB Hana Indonesia memiliki jangka waktu selama 36 bulan. Tahun ini, perusahaan menargetkan pembiayaan sebesar berkisar antara Rp 2,3 triliun hingga Rp 2,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News