Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia terus mendorong dedikasi dan komitmen seorang agen asuransi dalam memberikan edukasi dan perlindungan terbaik bagi masyarakat. Salah satunya ditunjukkan agen Sun Life Indonesia, Intan Dewi yang meraih penghargaan Top Agent of The Year 2024.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo menyebut pihaknya sangat bangga, karena Intan tidak hanya hadir sebagai agen, tetapi juga sebagai pendidik yang mampu membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi.
"Pencapaian ini juga mencerminkan semangat Sun Life dalam menghadirkan perlindungan dan literasi yang merata di seluruh Indonesia,” kata Albertus dalam keterangannya, Senin (25/8).
Penghargaan yang diraih Intan, lanjut Albertus, membuktikan bahwa peran agen tidak dapat dipisahkan dari misi perusahaan asuransi. Agen adalah garda terdepan yang menjembatani perusahaan dengan nasabah, menghadirkan solusi proteksi, dan memastikan layanan yang diberikan benar-benar menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
Baca Juga: AAJI: Penurunan Klaim Partial Withdrawal dan Surrender Jadi Sinyal Positif Industri
Dengan keberhasilan ini, Sun Life Indonesia juga semakin menegaskan komitmennya untuk terus memberdayakan tenaga pemasar agar mampu menghadirkan layanan yang transparan, relevan, dan berkelanjutan.
Sejak bergabung pada tahun 2009, Intan menyadari bahwa pemahaman masyarakat terhadap asuransi di daerah masih belum merata. Dari kesadaran itulah, ia berkomitmen untuk menghadirkan edukasi yang transparan dan berkelanjutan bagi calon nasabah maupun klien yang didampinginya.
Perjalanan Intan di industri asuransi bermula ketika ia pertama kali menjadi nasabah Sun Life. Dorongan dari kerabat dekat dan keinginannya untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat kemudian membuatnya bergabung sebagai agen.
“Saya merasa terpanggil untuk melayani masyarakat agar mereka bisa mewujudkan kemapanan finansial dan hidup yang sehat di masa mendatang,” kata Intan.
Sejak saat itu, Intan menempatkan dirinya tidak hanya sebagai pemasar, tetapi juga sebagai penasihat, pendamping, sekaligus edukator. Ia percaya bahwa agen adalah jembatan antara perusahaan dengan nasabah, yang harus hadir, mendampingi, dan memberikan edukasi secara transparan sedini mungkin.
Baca Juga: Permintaan Asuransi Kendaraan Stabil, Tokio Marine Optimistis Mampu Jaga Kinerja
Bagi Intan, menjadi agen di kota kecil seperti Pekalongan menghadirkan tantangan tersendiri. Tidak seperti di kota besar, pemahaman masyarakat di Pekalongan terhadap proteksi masih minim.
Hal ini sejalan dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara tingkat literasi dan inklusi asuransi.