Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - PT Sun Life Financial Indonesia menyebut penempatan dana di surat berharga negara menempati porsi terbesar dalam portofolio investasi perseroan. Namun potensi hasil investasi di pasar modal memang dinilai lebih besar.
Chief Marketing Officer Sun Life Sherly Ge menyebut salah satu penyebab besarnya porsi penempatan di obligasi pemerintah ini karena disesuaikan dengan karakter liabilitas jangka panjang yang dijalankan.
Sementara itu, peluang untuk menggenjot investasi di pasar modal seperti reksadana dan saham memang cukup terbuka. "Namun kembali harus disesuai dengan liabilitas kepada nasabah," katanya, Kamis (28/9).
Sayang ia belum bisa merinci porsi investasi perseroan di masing-masing instrumen yang dimiliki.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat sampai bulan Agustus kemarin, industri asuransi jiwa mengelola dana investasi sebesar Rp 423,95 triliun. Dari dana itu sebesar 31,4% diantaranya diparkir di keranjang reksa dana.
Lalu instrumen saham mengekor dibelakangnya dengan porsi sebesar 30,5%. Instrumen surat berharga negara berada di posisi selanjutnya dengan porsi sebesar 14,8%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyebut besarnya penempatan dana investasi asuransi jiwa di instrumen pasar modal merupakan hal yang lumrah. "Diantaranya untuk mencari imbal hasil investasi yang lebih optimal," katanya.
Terlebih dengan tren di pasar modal yang diramal akan bergeliat, pamor penempatan di keranjang ini diperkirakan bakal makin menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News