kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Survei Visa Tunjukkan 93% Responden Pilih Pembayaran Via Dompet Digital


Senin, 10 April 2023 / 21:55 WIB
Survei Visa Tunjukkan 93% Responden Pilih Pembayaran Via Dompet Digital
Pemaparan hasil Visa Consumer Payment Attitudes Study 2023.


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei terbaru PT Visa Worldwide Indonesia (Visa) terhadap 1.000 konsumen di Indonesia dari berbagai latar belakang tempat, pendapatan, dan usia menunjukkan bahwa secara keseluruhan, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia.

“Secara keseluruhan kalau kita lihat, dari hasil survei ini pemenangnya sekarang kelihatannya e-wallet,” ujar Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman dalam Paparan Hasil Visa Consumer Payment Attitudes Study 2023, Senin (10/4).

Sebesar 93% dari responden tersebut memilih metode pembayaran melalui e-wallet.

Secara rinci, metode pembayaran dengan dompet digital paling banyak digunakan untuk melakukan pembayaran pada kategori taksi & ridesharing (48%), perjalanan luar negeri (22%), bayar tagihan bulanan (46%), belanja ritel (25%), dan hiburan (30%).

Baca Juga: Faspay Catat Kenaikan Transaksi Lebih dari 100% Sepanjang Tahun 2022

Selain itu, temuan lain dari survei tersebut juga mengungkapkan bakal ada pergeseran lebih lanjut dalam gaya hidup non tunai di Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa 2 dari 3 atau sebesar 67% masyarakat Indonesia bersiap-siap untuk meninggalkan pembayaran tunai.

Adapun masyarakat yang lebih banyak menggunakan pembayaran non tunai tersebut datang dari Gen Z (78%), Gen Y (74%), dan kalangan affluent (73%).

Riko mengatakan bahwa kenyamanan dan keamanan menjadi dua faktor terbesar yang mendorong adopsi pembayaran digital atau non tunai itu.

Di samping itu, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital di era telepon pintar dan internet menjadi salah satu pendorong, baik itu melalui dompet digital, QR, hingga kartu kredit contactless.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai dari 87% di tahun 2021 menjadi 84% di tahun 2022.

Lebih lanjut, diperkirakan Indonesia akan menjadi cashless society pada tahun 2030, atau lebih cepat.

Baca Juga: BI-Fast Telah Mengubah Peta Transaksi Sistem Pembayaran

Data survei menunjukkan saat ini sudah ada sekitar 19% pertumbuhan cashless society. Lalu tahun 2023 – 2025 diperkirakan bakal ada pertumbuhan 34%, dan tahun 2026 – 2030 diperkirakan tumbuh 32%.

Kemudian, kategori yang memimpin transisi menuju cashless society antara lain pembayaran tagihan bulanan (70%), ridesharing (68%), dan gaming (56%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×