Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Swiss Re, perusahaan reasuransi internasional melansir, kerugian tertanggung asuransi dari bencana alam dan akibat perbuatan manusia mencapai US$ 45 miliar sepanjang tahun lalu. Ini kabar baik, karena berarti kerugiannya melorot 44% jika dibandingkan dengan US$ 81 miliar di tahun sebelumnya.
Berdasarkan studi Sigma yang dirilis Swiss Re, kerugian tersebut berasal dari seluruh bisnis asuransi di seluruh dunia. “Di tahun 2013, kerugian tertanggung sebesar US$ 37 miliar, di antaranya berasal dari bencana alam, seperti hujan es di Eropa dan banjir,” ujar Clara Goh, Communications Manager Swiss Re, melalui rilis yang diterima KONTAN, Rabu (26/3).
Jumlah kerugian total dari peristiwa bencana alam itu sebesar US$ 140 miliar atau turun dari US$ 196 miliar di tahun 2012 silam. Adapun, bencana Haiyan merupakan bencana kemanusiaan terbesar di sepanjang tahun lalu. Asia, terutama Filipina, yang paling terpukul oleh bencana angin topan Haiyan. Sebab, bukan cuma kerugian ekonomi, tetapi juga korban (tewas dan hilang) mencapai 7.500 jiwa.
Lebih dari empat juta jiwa kehilangan tempat tinggal dalam bencana Haiyan. Bencana ini disebut-sebut bencana kemanusiaan terbesar kedua di tahun lalu setelah banjir di Uttarakhand, India, pada bulan Juni. Banjir India diperkirakan menelan korban hingga 6.000 jiwa.
Dari Asia, Swiss Re juga mencatat bencana alam di Eropa. Banjir di Eropa Tengah dan Timur juga mengakibatkan kerusakan parah di Jerman, Republik Ceko, Hungaria dan Polandia. Jumlah kerugian total mencapai US$ 16,5 miliar. “Namun, kerugian yang ditanggung asuransi sebesar US$ 4,1 miliar,” terang dia.
Diikuti oleh bencana badai di Jerman dan Perancis. Badai melanda daerat padat penduduk di Jerman. Perkiraan terbaru menyebut, sebagian besar kerugian merupakan kerugian asuransi yang mencapai US$ 3,8 miliar. Kerugian ini diklaim yang terbesar yang pernah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News