Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak lama lagi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) akan memasarkan produk Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) ritel. Tahap awal, pemasaran EBA untuk individu ini ditargetkan bisa mencapai Rp 40 miliar-Rp 50 miliar.
Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, produk ini pada dasarnya bukan produk baru yang diterbitkan oleh SMF. Hanya saja produk EBA-SP yang menyasar ritel ini merupakan produk-produk pilihan yang sudah diterbitkan sebelumnya.
Asal tahu saja, sebelumnya SMF sudah menerbitkan EBA SP sejak tahun 2015 hingga 2018 ini. Produk yang menyasar ritel ini ditawarkan mulai Rp 100.000 dan akan secara resmi meluncur pada 2 Agustus 2018 nanti di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ini pertama kali kami memasarkan produk ritel ini, ke depannya tentu kami akan lepas lagi sehingga produknya likuid di pasar," ujar Trisnadi di Jakarta, Jumat (20/7).
Menurut Trisnadi, penerbitan EBA SP ritel memberikan warna baru kepada masyarakat khususnya segmen ritel untuk berinvestasi.
SMF telah mengantongi peringkat AAA untuk korporasi dari Fitch Rating. Sedangkan untuk memasarkan produk ritel ini SMF menggandeng BNI Sekuritas. Beberapa sekuritas akan kembali digandeng perusahaan terutama yang memiliki investor ritel cukup besar.
Untuk mengenalkan produk ini, SMF juga akan gencar untuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat sehingga peminat EBA SP ritel tahap awal sesuai target yang diharapkan.
"Target kami pasarkan produk ini bukan hanya investor eksisting tapi juga investor pemula juga bisa berinvestasi pada produk EBA SP," ujarnya.
Namun, SMF belum berencana menerbitkan EBA SP baru khusus menyasar ritel dalam waktu dekat ini lantaran masih ingin melihat kondisi pasar yang mendukung. Adapun besaran bunga dan tenor produk ini, kata Trisnadi akan sama dengan EBA-SP yang melekat di produk yang akan dilepas dan bersaing dengan bunga pasar yang berlaku saat ini.
Sekedar informasi, sampai pertengahan tahun ini, SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi dengan menggunakan skema EBA SP, di mana 11 kali dilakukan kerjasama dengan Bank BTN dan satu kali lagi dengan Bank Mandiri. Jika ditotal secara akumulasi transaksinya sebesar Rp 10,15 triliun. EBA SP tersebut menggunakan underlying kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank dengan kategori prime mortgage.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News