Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
Revaluasi aset yang dilakukan, menurut cerita Sri Mulyani, juga memberikan ruang pada neraca perusahaan Jiwasraya. Harapannya, ruang tersebut bisa mengembalikan kinerja pengelolaan keuangan perusahaan menjadi lebih baik.
Akhir 2009, Sri Mulyani pun meninggalkan jabatannya sebagai Menteri Keuangan dan bertolak Amerika Serikat bekerja untuk Bank Dunia
Kini, persoalan Jiwasraya kembali terulang dan semakin besar. Sri Mulyani menilai, tata kelola perusahaan yang buruk menjadi biang kerok permasalahan Jiwasraya saat ini, terutama dalam hal manajemen investasi.
Baca Juga: Dua bank pemberi fasilitas kredit ke Jiwasraya pastikan kredit dalam posisi aman
“Dengan adanya space yang positif tadi, seharusnya dipakai untuk memperbaiki (kinerja perusahaan). Tetapi ini malah di-abuse,” ujarnya.
Tata kelola yang buruk oleh manajemen Jiwasraya tersebut terlihat dari penawaran imbal hasil terlalu tinggi pada produk asuransinya, serta penempatan dana pada instrumen investasi atau saham yang tidak bagus, lanjut Sri Mulyani.
“Ini yang kami tengarai sebagai tindak kriminal di dalam perusahaan dan menjadi masalah yang sangat serius,” ucapnya.