kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Tahun ini Astra Sedaya Finance butuh dana Rp 15 T


Selasa, 07 April 2015 / 13:08 WIB
Tahun ini Astra Sedaya Finance butuh dana Rp 15 T
9 Drakor Rating Tertinggi Minggu Ketiga Oktober 2023, Arthdal Chronicles Season 2 Tamat.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penerbitan Euro Medium Term Notes oleh PT Astra Sedaya Finance (ASF) senilai US$ 300 juta, pada 1 April 2015 lalu, merupakan bagian dari kebutuhan pendanaan perseroan. Secara keseluruhan, kebutuhan pendanaan kelompok usaha Astra International itu mencapai Rp 10 triliun - Rp 15 triliun.

Jodjana Jody, Direktur Utama ASF mengatakan, sumber pendanaan itu bermacam-macam, bukan hanya dari pinjaman perbankan lokal, pinjaman sindikasi off shore, joint financing, penerbitan obligasi lokal maupun global, serta medium term notes. "Dana itu yang kemudian digunakan untuk menjalankan aktivitas usaha pembiayaan perseroan," ujarnya, kepada KONTAN, Selasa (7/4).

Euro Medium Term Notes yang dirilis ASF belum lama ini bernilai keseluruhan maksimum US$ 1 miliar yang akan diterbitkan secara berkelanjutan. Selain surat utang jenis ini, ASF juga masih memiliki sisa fasilitas Rp 2 triliun dari Obligasi Berkelanjutan II yang akan berakhir pada Mei 2015 mendatang.

Adapun, Jody memperkirakan, penyaluran pembiayaan di sepanjang tahun ini akan menyamai pencapaian tahun lalu. Yakni, sebesar Rp 27,5 triliun. Dengan catatan, apabila kondisi ekonomi membaik. Hingga kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan pembiayaan senilai Rp 6,2 triliun.

"Namun, jika perkembangan otomotif menurun, bisa saja penyaluran pembiayaan kami di bawah tahun lalu. Kami memprioritaskan kualitas booking ketimbang kuantitas. Karena, memang situasi global dan Indonesia yang masih belum membaik dan masih tingginya suku bunga kredit," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×