Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance menuai laba bersih periode berjalan sebesar Rp 865 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Realisasi tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 13,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 762 miliar.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, pertumbuhan laba kelompok usaha Astra Internasional tersebut lantaran peningkatan aktivitas usaha pembiayaannya. Hal itu tampak dari jumlah pendapatan Astra Sedaya Finance yang naik nyaris 20%, yaitu dari Rp 3,209 triliun pada September 2013 lalu menjadi sebesar Rp 3,835 triliun pada kuartal ketiga ini.
Kenaikan jumlah pendapatan berasal dari pendapatan lini pembiayaan konsumen Rp 3,045 triliun, pendapatan sewa pembiayaan sebesar Rp 340 miliar, dan pendapatan bunga bank Rp 49 miliar. Kenaikannya masing-masing 22,3%, 8,9%, dan 145%.
Sayangnya, jumlah beban perseroan juga meningkat tajam 22,1% menjadi sebesar Rp 2,726 triliun yang antara lain disebabkan meningkatnya beban usaha, beban bunga dan keuangan, dan kenaikan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Jodjana Jody, Direktur Utama Astra Sedaya Finance mengatakan, sepanjang kuartal ketiga, pihaknya menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 19,39 triliun atau tumbuh tipis 6%. “Meski pertumbuhannya 6% dari sisi nilai, namun dari sisi unit, kenaikannya 13%. Yaitu, dari 131.546 unit roda empat menjadi 148.100 unit,” ujarnya.
Pertumbuhan unit roda empat ini, sambung dia, terutama ditopang oleh pembiayaan pada Low Cost Green Car alias LCGC, termasuk juga roda empat bekas. Mobil-mobil LCGC ini terkenal terjangkau dari sisi harga. Tak heran, meski nilai pembiayaannya tumbuh tipis, unitnya naik lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News