kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tahun ini BTN tetap fokus pada sektor properti


Selasa, 04 Februari 2020 / 15:00 WIB
Tahun ini BTN tetap fokus pada sektor properti
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Mansury optimistis kinerja dan fokus bisnis BTN di tahun ini dapat tercapai


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

Fokus perseroan pada sektor perumahan juga dinilai sejalan dengan masifnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara. Langkah perusahaan mempertahankan fokus ke perumahan juga digelar mengingat sektor ini memiliki multiplier effect bagi 170 industri terkait lainnya.

Sektor perumahan pun dipandang masih memiliki ruang gerak yang cukup luas di Indonesia. Sebab, jarak antara kebutuhan rumah baru dengan kapasitas bangun para pengembang masih tinggi. Belum lagi, masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan di bawah MBR yang unbankable.

“Kontribusi sektor perumahan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia baru mencapai 3%, artinya masih besar peluang untuk mengakselerasi industri ini. Apalagi sektor ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Baca Juga: Dari Rp 195 triliun KPR BTN, Rp 111 triliun diantaranya KPR bersubsidi

Adanya dukungan pemerintah di sektor perumahan subsidi pun dinilai masih akan menjadi angin segar bagi industri ini. Pemerintah sejak 2015 mendukung sektor perumahan melalui Program 1 Juta Rumah. Apalagi, rencana pengalihan subsidi energi ke perumahan subsidi dinilai akan dapat menaikkan jumlah unit terbangun.

Skenarionya, antara lain, jika dana tambahan yang dikucurkan berkisar Rp 1 triliun - Rp 25 triliun, maka unit terbangun bisa mencapai 8.000-200.000 unit untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kemudian, untuk program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT) dapat menambah 20.000-260.000 unit.

Di samping itu, BTN tetap mengembangkan berbagai lini bisnis lainnya untuk mendukung bisnis utama perbankan BUMN ini. Pahala menyebutkan pihaknya terus meningkatkan fitur tabungan sejalan dengan nama “Bank Tabungan Negara”. Lini tabungan ditingkatkan juga untuk meningkatkan perolehan dana murah guna mendukung bisnis pembiayaan perumahan.

“Kami terus berinovasi mengembangkan produk tabungan hingga berbagai aplikasi transaksional untuk meningkatkan perolehan tabungan,” pungkas Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×