Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan gencar melakukan pengembangan sistem pembayaran guna memudahkan nasabah bertransaksi di era digital. Sejumlah rencana telah disiapkan bank daerah agar tidak kalah dari bank-bank besar lainnya.
BPD Sumsel Babel (Bank BSB) misalnya tengah mempersiapkan pengembangan sistem pembayaran berbasis digital yang difokuskan pada kartu dan cardless tahun ini. Antonius Prabowo, Direktur Pemasaran Bank BSB mengatakan, pihaknya akan menerbitkan kartu kredit dan merilis layanan tarik tunai tanpa kartu tahun ini.
Baca Juga: Kabar terbaru, dua balita positif terinfeksi virus corona
Selain itu, bank ini juga akan mengaktifkan kembali fitur mini ATM pada mesin EDC dan perluasan penggunaan e-money. " Untuk mobile banking akan adan beberapa pengembangan fitur seperti top up saldo GoPay, OVO, dan LinkAja, pembayaran Tokopedia, pembayaran pemasangan dan iuran gas kota, elektronisasi pinjaman konsumtif untuk ASN dan lain-lain," jelas Antonius pada Kontan.co.id, Jumat (13/3).
Selain layanan mobile banking, Bank BSB sudah memiliki produk uang elektronik chip sendiri yang dinamakan BSB Cash. Namun, bank ini berencana untuk melakukan penjajakan kerjasama dengan Bank DKI untuk melakukan co-branding uang elektronik. Maklum, bank DKI saat ini tercatat sebagai BPD yang memiliki sistem yang bagus untuk uang elektronik.
BSB juga telah memiliki fitur pembayaran QR di mobile banking yang dibangun bekerjasama dengan perusahaan vendor. Namun, perseroan masih dalam proses untuk mengupgrade fitur tersebut sesuai dengan standard QRIS dan itu masih menunggu perizinan dari Bank Indonesia (BI).
Tahun ini, BSB menganggarkan belanja modal (capex) IT dan digital sebesar Rp 263 miliar. Sebagian besar dana itu akan digunakan untuk pembelian serta pemeliharaan hardware dan software.
Tak ketinggalan, BPD Jawa Tengah (Bank Jateng) juga akan melakukan transformasi sistem pembayaran. Perseroan berencana untuk meluncurkan uang elektronik kartu dan mobile banking tahun ini. Transformasi itu akan dilakukan lewat sinergi antar BPD dengan Bank DKI.
Baca Juga: Makmur Berkah Amanda (AMAN) siapkan capex hingga Rp 112,93 miliar
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengungkapkan, pengembangan sistem payment Bank Jateng akan dilakukan bersinergi dengan Bank DKI untuk mempercepat time to market atau penerimaan pada konsumen, di samping tentunya investasi awal yang dibutuhkan lebih ringan.
Untuk pengembangan uang elektronik kartu, Bank Jateng akan melakukan kerjasama co-branding dengan JakCard milik Bank DKI. Nanti tampilan di luarnya akan Bank Jateng, tetapi sistem di dalamnya menggunakan Bank DKI.