kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tambah modal, rasio permodalan bank syariah makin membesar


Kamis, 15 Maret 2018 / 13:32 WIB
Tambah modal, rasio permodalan bank syariah makin membesar
ILUSTRASI. DPK perbankan syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat permodalan bank syariah semakin kuat di akhir tahun 2017 lalu. Tercatat rasio rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bank syariah per Desember 2017 sebesar 17,91%. Level tersebut naik bila dibandingkan dengan Desember 2016 yang sebesar 16,63%.

PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) juga mencatatkan permodalan yang terus menguat. Ini tercermin dari CAR yang meningkat dari 14,92% di 2016 menjadi 20,14% pada tahun 2017.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah menjelaskan, kenaikan CAR antara lain berkat dukungan tambahan modal Rp 1 triliun dari Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai induk usaha. Suntikan modal itu sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan bisnis syariah dan diharapkan mendorong pertumbuhan bisnis ke depan.

Menurut Dhias, setiap ekspansi pembiayaan senilai Rp 1 triliun akan menggerus rasio CAR sekitar 0,25%. "Sehingga dengan CAR yang tinggi maka faktor permodalan tidak menjadi halangan untuk melakukan ekspansi, imbuh Dhias, Rabu (14/3).

Strategi BNI Syariah untuk menjaga CAR ke depan, di antaranya dengan ekspansi pembiayaan yang berkualitas. Selain itu juga menjaga keseimbangan antara yield, tingkat risiko dan bobot aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).

Berdasarkan laporan keuangan hingga Desember 2017, tercatat modal inti BNI Syariah sebesar Rp 3,73 triliun. Modal tersebut meningkat 53,49% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,43 triliun.

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) akan terus menjaga rasio kecukupan modal sebesar 20% di 2018. Hingga Desember 2017, CAR BRI Syariah ada di level 20,29%, turun dari Desember 2016 sebesar 20,63%.

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Indri Tri Handayani mengatakan, untuk menjaga CAR pihaknya akan melakukan efisiensi biaya overhead. Catatan saja, per Desember 2017 modal inti BRI Syariah sebesar Rp 2,45 triliun, naik 4,70% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,34 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×