Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menambah likuiditas ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp 200 triliun baru-baru ini. Kebijakan tersebut tampaknya bisa berdampak terhadap kinerja investasi asuransi, khususnya penempatan di instrumen deposito. Sebab, likuiditas yang longgar bisa membuat biaya dana menurun, sehingga menekan pendapatan bunga deposito yang diparkir di Himbara.
PT Asuransi Asei Indonesia menilai kebijakan tambahan likuiditas itu berpotensi membuat bunga deposito menurun karena bank tidak lagi agresif mencari dana pihak ketiga. Dalam kondisi seperti itu, Direktur Utama Asuransi Asei Dody Dalimunthe mengatakan perusahaan akan tetap melakukan diversifikasi penempatan dana sesuai dengan kebijakan investasi dan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Asei akan mengupayakan instrumen investasi yang aman, likuid, dan menghasilkan yield yang bagus," katanya kepada Kontan, Kamis (18/9/2025).
Baca Juga: Asuransi Asei Berupaya Tingkatkan Modal Lewat Sejumlah Strategi Ini
Menurut Dody, rata-rata imbal hasil deposito berada di kisaran 3,5%–4% per tahun, tergantung tenor dan bank. Adapun total imbal hasil (yield) investasi Asei di berbagai instrumen berada di kisaran 5,5%–6% per tahun.
"Artinya, yield deposito memang di bawah yield total investasi," ungkapnya.
Untuk investasi di instrumen deposito, Dody mengatakan pihaknya tidak hanya menempatkan pada satu kelompok bank saja. Oleh karena itu, dia menyebut Asei akan mengevaluasi secara berkala penempatan investasi di deposito agar portofolio tetap optimal.
Baca Juga: Ini Respons Asuransi Asei Terkait Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN
Dody menambahkan bagi asuransi, sebenarnya investasi di deposito tetap dapat dipertahankan karena menjadi instrumen yang paling aman dan likuid untuk mendukung kebutuhan klaim dan operasional.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di situs resmi, penempatan investasi Asuransi Asei di instrumen deposito berjangkan sebesar Rp 196,05 miliar per Agustus 2025. Porsinya mencakup 38,68% terhadap total investasi perusahaan yang sebesar Rp 506,89 miliar.
Baca Juga: Asei Sudah Lampaui Ekuitas Minimum Rp 250 Miliar Jelang 2026
Selanjutnya: Stok BBM di SPBU Swasta Jakarta Masih Langka
Menarik Dibaca: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Makan Nanas secara Rutin?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News