kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Targetkan Pembiayaan Rp 21 Triliun di 2023, BFI Finance Terapkan Jurus Ini


Kamis, 07 September 2023 / 18:08 WIB
Targetkan Pembiayaan Rp 21 Triliun di 2023, BFI Finance Terapkan Jurus Ini
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran kredit di kantor cabang BFI Finance Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menargetkan penyaluran pembiayaan Rp 21 triliun tahun ini.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menargetkan penyaluran pembiayaan Rp 21 triliun tahun ini. Ada sejumlah strategi yang akan diterapkan BFI Finance untuk mencapai target tersebut.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, BFI Finance akan melanjutkan langkah yang sudah dirintis di semester I-2023 dan tahun-tahun sebelumnya.

"Kami tetap fokus pada beberapa hal. Diantaranya valuasi yang benar, target konsumen yang benar, dan credit process yang benar," ucapnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).

Sudjono menerangkan, BFI Finance akan tetap berfokus pada pembiayaan untuk kendaraan bekas, kemudian alat-alat berat. Sebab, alat-alat berat itu pertumbuhan pasarnya masih lumayan bagus.

Pada tahun ini, pertumbuhan penyaluran BFI Finance untuk alat berat lebih kencang, jika dibandingkan dengan ritel.

"Alat berat tumbuh sekitar 40% tahun ini dari sisi penyaluran pembiayaan, sedangkan ritel lebih di bawahnya," katanya.

Baca Juga: BFI Finance Anggarkan Rp 300 Miliar Tahun Ini untuk Perkuat IT

Sudjono memproyeksikan pembiayaan pada semester II-2023 akan ditopang pembiayaan kendaraan roda empat dengan pertumbuhan sebesar 70% hingga 75%. Lalu sekitar 15% untuk pembiayaan kendaraan roda dua 15% dan sisanya properti.

Di sisi lain, Sudjono menyampaikan ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi untuk pembiayaan di semester II-2023. Seperti agenda pemilu dan proyeksi dari Bank Indonesia (BI) soal pembiayaan yang lebih melambat.

Dia pun tak memungkiri pembiayaan akan lebih melambat atau flat di semester II-2023. Sebab, pasar diprediksi akan sedikit jenuh karena tahun lalu pertumbuhan tinggi sekali.

"Dengan pertumbuhan yang tinggi biasanya ada sedikit di kapasitas imbalance, sedikit pemburukan asset quality, itu biasanya ada re-adjust dahulu, dan mungkin antisipasi karena pemilu sehingga orang sedikit lebih was-was. Akan tetapi, secara keseluruhan, industri masih sangat sehat," ujarnya.

Baca Juga: Semester I 2023, Nilai Pembiayaan Baru BFI Finance (BFIN) Tumbuh 20,8%

Mengenai pemilu, Sudjono menyebut pembiayaan diprediksi lancar, tetapi kalau ternyata bakal berubah arah, akan membuat orang lebih berhati-hati. Dia menyampaikan sejauh ini masih berjalan baik dan tidak ada konstelasi yang tajam.

Sebagai informasi, BFI Finance telah menyalurkan pembiayaan pada semester I-2023 sebesar Rp 10,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×