Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya suku bunga deposito membuat PT Taspen lebih gencar mencari tempat berinvestasi yang lebih menguntungkan. Instrumen investasi yang diincar adalah efek di pasar modal.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyebut tren penurunan suku bunga deposito membuat perusahaan ini terus memangkas porsi deposito di keranjang investasi mereka. Ia memperkirakan, porsi investasi perusahaan ini di deposito kembali menciut dari 2017 sebesar 12% menjadi hanya 10% di tahun ini. "Sebagai gantinya harus mencari instrumen yang potensinya lebih baik," kata dia.
Beberapa instrumen di pasar modal yang dibidik diantaranya saham, reksadana, dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Bahkan Iqbal menilai instrumen RDPT terbilang cukup menarik pada tahun ini. Selain punya potensi imbal lebih baik, instrumen ini bisa digunakan sebagai alternatif investasi di sektor infrastruktur.
Sebagai perusahaan pelat merah, kontribusi Taspen dalam membantu percepatan infrastruktur terus digenjot. Termasuk lewat penempatan investasi. Meski begitu, secara keseluruhan instrumen surat utang masih akan jadi tempat menyimpan dana terbesar dari Taspen. Porsinya 70% dari keseluruhan dana yang dikelola Taspen.
Meski mengincar hasil investasi dengan nilai besar, Taspen mengaku juga tetap memperhatikan unsur kehati-hatian. Iqbal Latanro bilang, fokus Taspen dalam berinvestasi pertama harus aman. Namun, imbal hasil yang didapat harus lebih tinggi dari bunga deposito.
Tak heran jika mayoritas portofolio investasi Taspen ada di surat utang. Jenis obligasi yang dipilih dalam bentuk surat berharga negara (SBN) maupun obligasi korporasi.
Hingga kuartal I tahun ini, Taspen mengaku belum menghitung angka pasti imbal hasil yang dikantongi. Tapi dengan pergerakan pasar obligasi yang sempat menurun. Iqbal mengakui, hasil investasi perusahaan ini akan terimbas. "Namun saya rasa dengan strategi ini hasilnya cukup baik," kata dia, Senin (9/4).
Sepanjang tahun ini, Taspen menargetkan bisa mengantongi yield on investment (YoI) di 8,5%-9%. Sementara di tahun 2017, realisasi YoI perusahaan ini 8,93%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News