Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Lanjut Aestika, dari sisi produknya, penurunan bunga paling tinggi terjadi pada BRIguna yang merupakan produk berbasis gaji (payroll loan). Sayangnya, perseroan tidak bisa merinci tingkat bunga BRIguna saat ini.
Namun, kabar baiknya Aestika mengatakan sejalan dengan berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga kredit. Hampir bisa dipastikan bunga kredit konsumer punya ruang yang lebih besar untuk turun di tahun ini.
"Melihat tren penurunan suku bunga acuan, ke depan kami proyeksikan masih akan terdapat ruang untuk dilakukan penurunan suku bunga kredit konsumer," imbuhnya.
Baca Juga: Ini sektor kredit yang berpotensi tumbuh di tahun 2021 menurut Bank Mandiri
Setali tiga uang, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan malah membeberkan kalau kredit konsumer di CIMB Niaga telah turun 100 bps tahun lalu. Dengan produk kredit pemilikan rumah (KPR) turun paling banyak.
Selain menurunkan bunga kredit secara rata-rata, pihaknya juga mengeluarkan sederet program bunga. Semisal, pada produk KPR, CIMB Niaga telah mengeluarkan promo bunga 3,66% tetap di tahun pertama. Kemudian menjadi 5,88% untuk tahun kedua dan ketiga lewat kerjasama dengan beberapa pengembang properti.
Ke depan, ruang penurunan bunga konsumer tentu saja masih terbuka. Hanya saja, menurut Lani hal tersebut sangat bergantung pada pergerakan biaya dana dan bunga acuan BI. "Selanjutnya penurunan bunga akan tergantung dari cost of fund (CoF) dan pergerakan BI7DRR," ujarnya.
Selanjutnya: Bersama Askrindo Syariah, Askrindo beri penjaminan KMK PEN Rp 9,7 triliun pada 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News