kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Covid-19, Modalku catat 2% borrower mengajukan reschedule pembayaran


Rabu, 24 Juni 2020 / 20:10 WIB
Terdampak Covid-19, Modalku catat 2% borrower mengajukan reschedule pembayaran
ILUSTRASI. Perluas saluran pinjaman, Modalku sasar mitra UKM Shopee. DOK Modalku


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P Lending PT Mitrausaha Grup alias Modalku mengakui sejumlah nasabahnya (borrower/peminjam) tengah mengajukan permohonan restrukturisasi atau penjadwalan ulang (reschedule) pembayaran pinjaman akibat terdampak pandemi (Covid-19).

Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menyebutkan, sampai saat ini pihaknya mencatat sekitar 2% peminjam aktif telah mengajukan restrukturisasi. Ia mengatakan, pihaknya tengah memproses seluruh pengajuan tersebut.

Baca Juga: Gandeng Shopee untuk beri pendanaan bagi UMKM, segini bunga yang dipatok Modalku

“Kami berupaya untuk mendukung UMKM yang meminjam dana di Modalku. Sebab, kami ingin pelaku UMKM dapat bertahan di masa pandemi. Oleh sebabnya, saat ini kami tengah memproses dan menyeleksi borrower yang mengajukan restrukturisasi,” ujar Reynold kepada Kontan.co.id, Rabu (24/6).

Lanjut Reynold, agar borrower dapat terkendali sekaligus perusahaan dapat bertahan, pihaknya melakukan seleksi terhadap calon borrower.

Menurutnya, hal itu dilakukan melalui responsible lending, sehingga pihaknya akan memberi penilaian terhadap borrower dan kemampuan finansial agar dapat melunasi pinjaman.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan assessment secara menyeluruh agar perusahaan dapat mengetahui riwayat transaksi usaha. Reynold bilang, cara ini bertujuan untuk menentukan kesehatan arus kas.

Baca Juga: Modalku telah menyalurkan pinjaman Rp15,19 triliun kepada pelaku UMKM Indonesia

“Meski ada borrower yang mengajukan reschedule untuk pinjaman, namun secara keseluruhan kami mencatat borrower bisa kooperatif dalam mengembalikan dana pinjaman. Oleh karenanya, jika terdapat borrower yang mengalami kendala dalam bisnisnya, kami akan melakukan pendekatan melalui diskusi, agar mendapatkan solusi,” pungkasnya.

Asal tahu saja, karena portofolio transaksi Modalku didominasi oleh perdagangan dan e-commerce, pihaknya belum memiliki target untuk menyalurkan pinjaman di tahun ini.

Sebab, Reynold menjelaskan pihaknya tengah fokus untuk memantau situasi ekonomi global, agar langkah yang diterapkan bisa mendukung UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×