kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Penyaluran Kredit Multiguna Masih Lesu Terdampak Penurunan Daya Beli


Minggu, 13 Juli 2025 / 18:20 WIB
Penyaluran Kredit Multiguna Masih Lesu Terdampak Penurunan Daya Beli
ILUSTRASI. Nasabah mengakses laman resmi Kredit Multiguna Usaha BCA. Menyambut Hari Kartini 2023, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. kembali menghadirkan Kredit Multiguna Usaha (KMU) BCA khusus wanita.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit multiguna atau personal loan perbankan terlihat belum menunjukan perbaikan. Hal ini terjadi di tengah daya beli masyarakat yang masih tertekan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) kredit multiguna tercatat masih tumbuh stagnan di Mei 2025 dengan pertumbuhan 9,6% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 1.297,6 triliun dari bulan sebelumnya atau April 2025 yang juga tumbuh 9,6% mencapai Rp 1.288,0 triliun.

Sejumlah perbankan juga mencatatkan pertumbuhan yang mini pada penyaluran kredit multiguna. Ambil contoh Bank BPD DIY yang mencatatkan penyaluran pada semester I atau Juni 2025 ini menjadi Rp 3,78 triliun atau tumbuh 1,7% yoy.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto mengatakan, sampai semester I ini perkembangan kredit masih tumbuh, namun pertumbuhan belum sesuai harapan.

"Pertumbuhan ini didorong oleh kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri dan kebutuhan sekolah untuk siswa-siswi baru," ucap Agus kepada kontan.co.id, Jumat (11/7).

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Melesu di Tengah Daya Beli yang Belum Pulih

Menurut Agus, mengingat daya beli masyarat yang menurun membuat mereka menata pengeluaran berdasarkan prioritas sehingga akan berpikir dua kali untuk sekedar mengajukan kredit untuk keperluan konsumtif

"Kadang kala stimulus yang dikeluarkan bank tidak selalu membawa keberhasilan pertumbuhan yang signifikan, untuk itu kami harus memilih gimick/stimulus/promo yang paling efektif seperti pengurangan biaya administrasi, biaya asuransi, atau penurunan bunga untuk kredit dengan plafon tertentu," kata Agus.

Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung atau yang dikenal sebagai Bank Sumsel Babel, mencatatkan realisasi penyaluran kredit multiguna mencapai lebih dari Rp 14,2 triliun, hingga saat ini.

Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bapak Teddy Kurniawan mengatakan, capaian ini mengalami peningkatan dari akhir tahun 2024, kendati tak dibeberkan lebih detail berapa peningkatan pertumbuhannya.

Lebih lanjut Teddy menyebut, sentimen yang mempengaruhi terjadi peningkatan ekspansi karena memaksimalkan potensi market debitur baru dari ASN dan PPPK yang baru dilantik tahun 2025.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Diproyeksikan Meningkat pada Momen Ramadan dan Lebaran

"Kredit multiguna bank Sumsel Babel merupakan captive market bank sumsel babel. Tren kedepannya kami optimis akan terus tumbuh," ujarnya.

Pihaknya pun menargetkan penyaluran kredit multiguna bisa tumbuh hingga Rp 14,9 triliun di akhir tahun.

Dalam menggenjot kredit multiguna, pihaknya menerapkan beberapa strategi dengan memaksimalkan penawaran kredit kepada ASN dan PPPK yang baru dilantik pada tahun 2025 dan kepada ASN dan PPPK yang belum memiliki fasilitas kredit pada BSB.

PT Bank Central Asia (BBCA) juga melihat minat personal loan atau kredit multiguna terus membaik.

Hingga Maret 2025, total outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) di BCA naik 13,9% YoY hingga Rp23,3 triliun.

“BCA melihat faktor pertumbuhan ini karena adanya peningkatan kebutuhan nasabah seiring pemulihan perekonomian nasional, sekaligus perluasan basis nasabah BCA. Kami juga memproyeksikan kenaikan pada penyaluran pembiayaan tersebut,” ungkap Hera F. Haryn selaku EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Hera menjelaskan, bahwa fasilitas personal loan BCA menghadirkan fleksibilitas dan kemudahan bagi nasabah untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga seperti pendidikan, renovasi rumah, maupun kebutuhan lainnya.

“BCA optimistis dapat menjaga penyaluran kredit termasuk penyaluran personal loan. Kami berharap personal loan dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit multiguna terjadi, bisa jadi karena daya beli yang belum sepenuhnya membaik dan di sisi lain bank juga perlu menjaga tingkat likuiditasnya. 

“Tren ke depan bila daya beli membaik maka penyaluran kredit multiguna juga akan membaik,” katanya.

Trioksa pun menyarankan bank untuk menjaga likuiditas dan melakukan efisiensi sehingga bunga kredit konsumsi juga akan lebih rendah.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Bank Sumsel Babel Capai Rp 14,2 Triliun hingga April 2025

Selanjutnya: Bantuan Beras Mulai Disalurkan, Mentan Wanti-Wanti Bulog Agar Tak Ada Kebocoran

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×