kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdongkrak Kinerja Keuangan, Harga Saham Multifinance Meningkat


Rabu, 01 Maret 2023 / 16:12 WIB
Terdongkrak Kinerja Keuangan, Harga Saham Multifinance Meningkat
ILUSTRASI. BFI Finance cetak kinerja moncer di tahun 2022


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan beberapa emiten multifinance yang membukukan pertumbuhan telah mendongkrak kinerja dari harg saham mereka. Terlebih, emiten-emiten multifinance yang memiliki kapitalisasi besar.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) yang merupakan emiten dengan kapitalisasi terbesar di sektor multifinance menjadi salah satunya. Sepanjang tahun ini, Saham BFI Finance telah mengalami peningkatan 27,96% menjadi 1350.

Kondisi tersebut pun juga berdampak pada kapitalisasi pasar dari BFI Finance yang meningkat sejak akhir tahun lalu. Dimana, akhir tahun lalu kapitalisasi pasar BFI Finance baru sekitar Rp 16,84 triliun dan kini menjadi Rp 21,56 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, BFI Finance mampu membukukan kenaikan laba hingga 59,7% secara tahunan menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2022. Didukung oleh total pembiayaan baru yang disalurkan perusahaan mencapai Rp 20 triliun dan naik 52,7% secara tahunan.

Baca Juga: FIF Bukukan Laba Bersih Rp 3,17 Triliun di 2022

Direktur BFI Finance Sudjono menyampaikan kinerja positif tersebut menjadi bekal untuk menghadapi 2023. Di mana perusahaan tetap fokus pada penyediaan solusi keuangan yang bersifat consumer centric.

“Menyesuaikan kebutuhan setiap segmen pasar melalui pengembangan teknologi informasi dan kapasitas digital,” ujarnya.

Selain itu, ada juga PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar kedua terbesar di sektor ini. Kapitalisasi pasarnya pun juga telah meningkat dari Rp 9 triliun di akhir tahun menjadi Rp 9,95 triliun per Rabu (1/3).

Hal tersebut karena harga sahamnya yang juga mengalami peningkatan sepanjang tahun ini sekitar 10,56%. Saat ini, harga saham dari Adira Finance berada di level 9950.

Sama halnya dengan BFI Finance, Adira Finance pun juga memiliki kinerja positif dari laporan keuangannya di 2022. Anak usaha dari grup MUFG ini mencatat laba senilai Rp 1,6 triliun dan naik 32% secara tahunan.

“Perbaikan dan pertumbuhan industri otomotif masih menjadi backbone utama kami,” ujar Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani.

Gani menambahkan fokus perusahaan di 2023 tidak akan hanya fokus pada pembiayaan otomotif, tetapi juga mengharapkan adanya pertumbuhan aset dari kebutuhan non otomotif, seperti kredit multiguna dan produktif, maupun pembiayaan alat berat yang baru dirintis akhir tahun lalu.

“Target kami di 2023, aset tumbuh 15% sejalan dengan penyaluran pembiayaan baru yang naik di kisaran 20% dari tahun lalu,” tambahnya.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengungkapkan bahwa beberapa emiten multifinance memang sejak rilis laporan keuangan memberikan dampak pada pergerakan saham mereka yang melonjak sebelum masuk periode konsolidasi.

Menurutnya,kinerja harga sahamnya sejak emiten tersebut merilis laporan keuangan itu sesuai dengan kenaikan kinerja keuangan emiten tersebut. Terlebih, saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar di sektor ini.

“emiten yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar biasanya emiten mapan dan punya bisnis model yang tepercaya dan lebih menjamin,” ujar Arjun.

Arjun melihat emiten multifinance yang bisa dianggap emiten dengan kapitalisasi pasar di sektor ini adalah BFI Finance, Adira Finance dan Manda Finance. Secara kombinasi, kapitalisasi pasar mereka mencakup 70% dari total kapitalisasi pasar sektor multifinance.

Baca Juga: Diversifikasi, Multifinance Mulai Cari Peluang Pendanaan di Obligasi

“Big caps memang jadi jagoan selama tahun ini,” katanya.

Tak hanya kapitalisasi pasar, Arjun juga mengingatkan bahwa untuk melihat kinerja dari emiten multifinance bisa juga memperhatikan indikator yang biasa dilihat juga untuk melihat kinerja perbankan.

Misalnya, Non Performing Finance (NPF) yang digunakan untuk melihat risiko gagal bayar atau pinjaman buruk dari emiten multifinance tersebut.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji melihat momentum saat ini di mana Bank Indonesia tampaknya akan menahan suku bunga untuk kembali naik bisa mendongkrak permintaan kredit di multifinance.

“Karena suku bunga yang diterapkan kan saat ini belum dilakukan adjustment atau dinaikkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×