kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Terimbas Krisis, Bank Mandiri Berbenah


Senin, 09 Februari 2009 / 10:20 WIB
Terimbas Krisis, Bank Mandiri Berbenah


Reporter: Arthur Gideon |

JAKARTA. Lantaran terimbas krisis finansial global, PT Bank Mandiri Tbk terpaksa merestrukturisasi besar-besaran. Selain itu, Bank Mandiri melonggarkan pembayaran angsuran kredit baru dari sejumlah debitur yang terancam bermasalah. "Terutama untuk perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor ke Amerika dan Eropa," ujar Abdul Rachman, Direktur Bank Mandiri, akhir pekan lalu.

Untuk kredit bermasalah baru yang muncul triwulan pertama tahun ini, Bank Mandiri menerapkan skema restrukturisasi sederhana. Artinya, kewajiban mencicil pokok diundur beberapa bulan ke belakang. Jadi, untuk sementara waktu debitur cukup membayar bunganya saja.

Adapun untuk kredit macet lama, Bank Mandiri tengah mencari investor baru untuk mengambil alih utang tadi.

Bank Mandiri sebelumnya telah berhasil menerapkan skema restrukturisasi itu pada sejumlah debitur kelas kakap. Biasanya, Bank Mandiri meminta investor untuk menalangi kewajiban debitur yang bersangkutan dalam jumlah besar. Dengan demikian, pelunasan berikutnya tinggal tersisa sebagian kecil.

Namun mempertimbangkan krisis global yang tengah berlangsung, Bank Mandiri sekarang tidak lagi meminta pembayaran awal dalam jumlah besar. "Karena sekarang mereka cari dananya lebih sulit. Jadi mungkin bentuknya agak beda. Tetap kami harapkan initial payment kemudian sisanya akan kami restrukturisasi," kata Abdul Rachman.

Dia mengungkapkan, tahun lalu Bank Mandiri sebenarnya sudah mendapatkan investor baru dan beberapa perjanjian sudah hampir ditandatangani. Kebanyakan investor tersebut adalah bank investasi atau investment bank dari luar negeri. Tapi mereka kemudian mundur karena keburu dihajar krisis.

Kini Bank Mandiri bernegoisasi lagi dengan investor baru untuk penyelesaian utang PT Intikeramik Alamasri Industri (Rp 200 miliar) dan PT Kalimantan Energi Lestari. Adapun, restrukturisasi kredit Bosowa Group dan PT Oso Bali telah berhasil dilakukan dan kini berjalan lancar.

Kinerja 2008 tetap baik

Kendati imbas krisis sudah mulai terasa sejak awal kuartal keempat 2008, Bank Mandiri masih berhasil membukukan kinerja lumayan memuaskan sepanjang tahun lalu.

Dari segi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan total kredit Rp 174 triliun. Dibandingkan perolehan 2007 yang sebesar Rp 138,5 triliun, kredit Bank Mandiri tumbuh Rp 35,5 triliun atau 25,6%.

Bank Mandiri berhasil meraup dana masyarakat Rp 289 triliun atau naik 17% dari Rp 247,4 triliun di 2007. Alhasil, kondisi likuiditas di Bank Mandiri masih sangat baik. "Kondisi likuiditas ini akan terus dikendalikan secara cermat, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang," kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, dalam rilis kemarin (8/2).

Menutup 2008, aset Bank Mandiri tumbuh sekitar Rp 39 triliun atau 12% menjadi lebih dari Rp 358 triliun. "Ke depannya Bank Mandiri akan fokus dan terus berupaya untuk membangun dan mengembangkan bisnis retail payment dengan memperluas berbagai jenis saluran distribusi," tandas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×