kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terseret beban klaim, laba Cigna menciut 58,5%


Senin, 04 Mei 2015 / 14:42 WIB
Terseret beban klaim, laba Cigna menciut 58,5%
ILUSTRASI. Aktivitas operasional Tambang Batu Hijau oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Laba bersih PT Asuransi Cigna pada tahun 2014 menciut 58,5% dari Rp 111,39 miliar pada 2013 menjadi Rp 46,17 miliar. Turunnya  laba  perusahaan asuransi jiwa ini disebabkan pertumbuhan bebannya lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pendapatan.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, pertumbuhan beban perseroan mencapai 25,6% menjadi Rp 1,156 triliun. Beban tersebut untuk mengongkosi beban klaim dan manfaat sebesar Rp 327,72 miliar atau naik 57,2% ketimbang tahun sebelumnya. Belum lagi peningkatan biaya akuisisi sebanyak 25,2% menjadi sebesar Rp 442,76 miliar.

"Penurunan laba dikarenakan kenaikan beban klaim dan manfaat yang cukup tinggi. Di samping itu, Cigna tengah berinvestasi pada gedung, teknologi informasi dan infrastruktur, serta sumber daya manusia," ujar Tim Shields, Direktur Utama Cigna kepada KONTAN, Senin (4/5).

Ia menjelaskan, investasi Cigna meningkat cukup tajam dari Rp 1,408 triliun di tahun 2013 silam menjadi Rp 1,486 triliun pada tahun lalu. Kenaikan biaya investasi ini sesuai dengan strategi perseroan untuk berkembang, termasuk dalam merelokasi kantor pusatnya untuk memberikan layanan lebih baik kepada nasabah.

Dari sisi pendapatan, total pendapatan perseroan di sepanjang tahun lalu hanya tumbuh 10,2% ketimbang tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 1,224 triliun. Pertumbuhan total pendapatan itu berasal dari kenaikan premi dan hasil investasi. Premi bersihnya tercatat tumbuh 10,3% menjadi Rp 1,131 triliun dan hasil investasinya naik 10,7% menjadi Rp 93,78 miliar.

Adapun, premi bisnis baru berkontribusi sebesar Rp 658,28 miliar atau tercatat tumbuh 15% jika dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp 571,04 miliar. Sementara itu, jumlah investasinya mencapai Rp 1,486 triliun atau meningkat 5,55% ketimbang tahun sebelumnya.

Jumlah investasi itu tersebar ke keranjang deposito Rp 243,66 miliar, saham Rp 20,14 miliar, obligasi dan medium term notes Rp 1,06 miliar, surat berharga negara Rp 1,084 triliun, serta reksa dana Rp 135,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×