kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tiga koperasi kredit bentuk holding usaha


Sabtu, 11 November 2017 / 20:00 WIB
Tiga koperasi kredit bentuk holding usaha


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi pembentukan holding usaha yang dilakukan sejumlah koperasi. Tercatat tiga koperasi, yaitu Koperasi Kredit Kosayu (Malang), Koperasi Kredit CU Sawiran (Pasuruan), dan Koperasi Kredit Kubu Gunung Tegaljaya (Bali) mendirikan holding yaitu PT Persaudaraan Jaya Mandiri.

“Pembentukan holding tiga koperasi kredit tersebut merupakan arahan kongkrit dari Menteri Koperasi dan UKM. Ini juga bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi usaha melalui kerja sama jaringan dan kemitraan usaha dengan para anggota koperasi," kata Deputi Bidang pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).

Yuana melanjutkan, langkah ini juga akan memperkuat modal Kopdit (koperasi kredit) untuk kegiatan layanan simpan pinjam dengan menjaga likuiditas sebagai jaringan kerja sama.

Pembentukan holding antar koperasi secara aspek legal bisa berbentuk badan hukum koperasi atau perseroan terbatas (PT). “Manfaat dari holding ini banyak. Selain untuk pengembangan usaha Kopdit, juga untuk meningkatkan posisi tawar Kopdit saat berhadapan dengan mitra usaha”, papar Yuana.

Ia optimistis langkah membentuk holding usaha akan berjalan sukses, karena kinerja ketiga Kopdit baik, dengan jumlah anggotanya hingga 6.000 orang. Ketiga koperasi itu juga memilki usaha beragam yaitui pertanian, jasa pariwisata seperti homestay, kuliner, warung ritel, hingga produk makanan dan minuman.

Rencana usahanya berupa ritel modern agribisnis, sebagai pemasok produk hasil pertanian anggota ke hotel-hotel dan restoran di Bali, Malang, dan Pasuruan. Lalu, jasa pariwisata berupa kerja sama dengan Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya di Bali yang telah memiliki hotel di Bali, serta jasa pelatihan untuk pelaku bisnis, masyarakat dan anggota koperasi, hingga rencana membentuk lembaga sertifikasi profesi (LSP) di sektor UMKM.

“Mereka memang harus membentuk sebuah holding usaha berbentuk PT untuk mengembangkan usaha di bidang lain, karena layanan Kopdit kepada para anggotanya sebatas akses finansial berupa simpan pinjam," pungkas Yuana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×