Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Korlantas Polri mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 79.220 kejadian sampai Agustus 2024.
PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai masih tingginya angka kecelakaan menunjukkan makin diperlukannya asuransi kecelakaan diri.
Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan asuransi kecelakaan diri dibutuhkan untuk semua individu baik anak sekolah, remaja, maupun dewasa.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Catatkan Kinerja Positif di Lini Asuransi Kecelakaan Diri
Linggawati menyampaikan asuransi kecelakaan diri (personal accident) memberikan perlindungan baik saat melakukan aktivitas pekerjaan, berkendara, olah raga, bahkan pada saat santai bersama teman dan keluarga karena kecelakaan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.
"Asuransi Kecelakaan Diri memberikan santunan kematian, santunan cacat tetap, dan biaya pengobatan akibat kecelakaan," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (12/11).
Linggawati menerangkan asuransi dapat merujuk korban untuk mendapat pengobatan di rumah sakit rekanan agar dapat segera pulih kembali. Dalam hal terjadi cacat tetap atau kematian, santunan keuangan dapat membantu korban atau keluarganya untuk bangkit dan berusaha kembali.
Sementara itu, Linggawati mengatakan pendapatan premi Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) dari lini bisnis asuransi kecelakaan diri sampai Oktober 2024 sebesar Rp 10 miliar.
"Nilai itu meningkat 10%, dibandingkan perolehan premi periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga: Nasib Kredit Macet di KUR yang Tak Masuk Kriteria Penghapus Utang UMKM
Linggawati menyebut peningkatan premi disebabkan makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi dan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Dia bilang premi yang makin murah membuat masyarakat makin mudah untuk membeli produk asuransi kecelakaan diri.
Linggawati menerangkan klaim rasio untuk produk asuransi kecelakaan diri GEGI masih sangat kecil, yaitu sekitar 20% per Oktober 2024. Nilai itu naik sekitar 5%, dibandingkan periode sama tahun lalu.
"GEGI berharap bahwa makin banyak masyarakat yang membeli produk asuransi kecelakaan diri, maka premi akan makin terjangkau dan klaim rasio juga masih sangat wajar," kata Linggawati.
Linggawati optimistis prospek asuransi kecelakaan diri akan makin menjanjikan ke depannya. Sebab, dia mengatakan banyak yang membutuhkan asuransi kecelakaan diri. Oleh karena itu, GEGI juga menyasar kalangan pelajar hingga orang dewasa untuk memaksimalkan prospek asuransi kecelakaan diri.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada semester I-2024, industri mencatatkan pendapatan premi asuransi kecelakaan diri sebesar Rp 1,46 triliun. Nilai itu tumbuh 0,1%, dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu.
Adapun klaim yang dibayarkan sebesar Rp 298 miliar. Nilai itu menurun sebesar 26,1%, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News