Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) memang boleh dibilang pendatang baru di industri asuransi nasional.
Namun, optimismenya menggarap pasar asuransi jiwa tidak main-main. Buktinya, di tahun keduanya beroperasi, perusahaan asuransi yang berbasis di Jepang ini langsung meluncurkan kanal distribusi baru untuk memasarkan 11 produk asuransi jiwa yang ada saat ini.
Yakni, kanal distribusi bancassurance atawa produk asuransi yang dilego di bank. Jalur pemasaran ini untuk menopang pertumbuhan bisnis TMLI yang diklaim naik tiga kali lipat per kuartal di sepanjang tahun lalu.
“Target kami ada dua bank yang akan bermitra di tahun ini. Yang pertama akan meluncur Maret atau April nanti,” ujar Soebagio Iman, Chief Marketing Officer TMLI, Rabu (29/1).
Dengan bancassurance, lanjut dia, kontribusi bisnis dari kanal keagenan akan berkurang. Mengingat, sepanjang tahun lalu, nyaris 95% sumbangsih keagenan terhadap total bisnis perseroan.
Di samping bancassurance, perusahaan asuransi yang berdiri setelah sukses mengakuisisi MAA Life Assurance tersebut juga akan membuka jalur direct to consumer.
Jalur pemasaran direct to consumer ini terbilang unik karena berbeda dengan prinsip pemasaran pada umumnya yang menjemput bola. Lewat jalur ini, TMLI hanya akan duduk manis menunggu telepon calon nasabah yang tertarik akan produk asuransi jiwanya setelah iklan perseroan terpampang luas di media elektronik, terutama televisi.
Asal tahu saja, sejak resmi mengakuisisi MAA Life Assurance, TMLI menargetkan mengantongi premi sebesar Rp 92,8 miliar di sepanjang tahun lalu. Optimisme ini bukan isapan jempol, TMLI membuktikannya dengan merekrut 3.000 agen bersertifikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News